Minggu, 09 Juni 2013

Pertobatan

Bahan Alkitab:
Mat. 3:8; Yoh. 3:3-8; Roma 6:12-14

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “bertobat” berasal dari akar kata “tobat” yang berarti sadar dan menyesal akan dosanya (perbuatan salah atau jahat) dan berniat untuk memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya; jera (tidak akan berbuat lagi). Bertobat adalah menyesal dan berniat memperbaiki perbuatan yang salah dan kembali kepada Tuhan.

“Pertobatan” dalam bahasa Yunani disebut metanoia yang berarti “perubahan 180 derajat”. Pertobatan berarti perubahan hidup secara total, yang diwarnai oleh penyesalan dan tekad untuk meninggalkan kehidupan yang lama dan sama sekali menjalani kehidupan yang baru.
Mengapa perlu bertobat? Menurut Yoh. 3:3-7, dalam percakapan Yesus dengan Nikodemus, Yesus menjelaskan bahwa tidak seorangpun dapat melihat dan masuk dalam kerajaan Allah kalau ia tidak dilahirkan kembali. Dilahirkan kembali, maksudnya adalah “bertobat” atau lahir dari Roh. Lahir dari Roh artinya hidup manusia dipimpin oleh Roh Allah sehingga tidak lagi dikuasai oleh keinginan daging. Manusia yang belum bertobat adalah manusia yang masih hidup menurut keinginan daging. Keinginan daging yang dimaksudkan disebutkan dalam Galatia 5:19-21. Orang yang tidak mau bertobat tidak dapat mengasihi dan menyenangkan Allah, dan itu berarti ia tidak bersedia untuk dibarui sehingga tidak mungkin melakukan hal yang baik atau menghasilkan buah yang baik (baca – Mat. 7:18). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pertobatan itu penting karena:

  • Yesus sendiri memerintahkan pertobatan tersebut (Mat. 4:17).
  •  Bahwa dosa hanya bisa diampuni jika kita menyesalinya dan tidak melakukannya lagi (Yohanes 8:11).
  • Pertobatan sebagai syarat untuk menerima dan menjalani hidup baru (Luk. 13:3).
  • Dengan bertobat, manusia dituntun kepada kebenaran dan melakukan hal-hal yang berkenan dihadapan Allah (2 Tim. 2:25).
  • Pertobatan membawa keselamatan (2 Kor. 7:9-10).

Pertobatan merupakan suatu proses perubahan sikap yang akhirnya ditunjukkan melalui tingkah laku yang benar. Jadi, pertobatan yang benar adalah suatu tindakan manusia untuk berbalik dari perbuatannya yang jahat kepada kehidupan yang sesuai dengan firman Tuhan. Orang bertobat akan menunjukkan sikap bertobat dalam kehidupannya, yaitu memiliki kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, lemah lembut, mampu menguasai diri (Gal. 5:22-23 ).
Bagaimana bertobat yang benar?

  • Sadar dan mengakui bahwa dirinya adalah orang berdosa. 
  • Mohon pengampunan kepada Tuhan. 
  • Berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosanya dan menjalani hidup yang baru.
Evaluasi!

  1. Apa artinya bertobat? 
  2. Tuliskan contoh perbuatan orang yang hidup mengikuti keinginan daging! 
  3. Bacalah Yohanes 3:3-7 dan daftarkan kembali apa saja yang Yesus percakapkan dengan Nikodemus!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar