Kamis, 06 Juni 2013

Kematian Sebagai Karya Allah

Bahan Alkitab: II Korintus 1:10

Kematian adalah peristiwa yang terjadi pada setiap manusia, tanpa pandang bulu. Kematian membuat yang tinggi dan yang rendah berkedudukan sama. Kematian dapat terjadi kapan pun tanpa kita duga. Manusia cenderung menolak kenyataan tentang kematian.



Alkitab mengajarkan bahwa ada tiga macam kematian dan perbedaannya jelas.

  • Pertama, kematian fisik atau keterpisahan jiwa dan tubuh. Kematian tubuh ini ditunjukkan dalam Ibrani 9:27, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja”.
  • Kedua, kematian rohani yang berarti terpisahnya jiwa dari Tuhan, dimana Paulus berkata kalau mereka (orang belum percaya) “mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu” (Efesus 2:1), dan “jauh dari hidup persekutuan dengan Allah” (Efesus 4:18).
  • Ketiga, ada kematian kekal atau terpisah selamanya dari Tuhan. Semua yang memderita kematian kekal berada dalam keadaan sadar, tetapi “akan mejalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya” (II Tes. 1:9). Mereka “akan mendapat bagian mereka didalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua” (Wahyu 21:8).

Sebagai orang Kristen, seharusnya kita berserah diri secara total kepada kasih Allah. Penyerahan diri ini terjadi bukan karena kehidupan tidak berharga lagi, tetapi karena Allah dapat diandalkan. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, seharusnya kita tidak takut pada kematian. Mengapa? Karena Tuhan Yesus telah bangkit, sehingga ibarat benih, Ia bangkit dari kematian dan bertumbuh menjadi tunas yang menghidupkan. Oleh kebangkitan-Nya, kuasa kematian telah dikalahkan dan Ia memberi kepastian bagi manusia yang mati dalam iman kepada-Nya untuk beroleh hidup yang kekal. Ini berarti bahwa sebenarnya manusia tidak layak untuk dibangkitkan bersama Yesus Kristus karena dosa-dosanya. Namun, karena kasih karunia Allah, manusia dilayakkan untuk menerima anugerah keselamatan, yaitu dibangkitkan bersama Yesus Kristus dan mengalami kehidupan kekal di surga bersama-Nya. Sekali lagi, semua hanya karena kemurahan Allah bagi kita.
Kematian telah menjadi bagian dari kehidupan manusia dan hal itu tidak dapat dihindari. Kehidupan manusia di dunia ini ada batasnya, tetapi kehidupan setelah kematian bersifat kekal. Orang yang mati dalam  iman kepada Tuhan Yesus, kelak akan dibangkitkan bersama-Nya. Itulah anugerah Allah kepada kita dan sekaligus menjadi kekuatan bagi kita yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat, sehingga kita tidak perlu takut menghadapi kematian.

Soal-soal latihan:
  1. Jelaskan perbedaan antara kematian tubuh, kematian rohani dan kematian kekal! 
  2. Mengapa kita tidak perlu takut menghadapi kematian? 
  3. Bagaimana seharusnya orang Kristen menghadapi kematian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar