Jumat, 14 Juni 2013

Bagaimana Kita Hidup Bersyukur?

Bahan Alkitab:
Kolose 3:16

Bagaimana kita dapat mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Bapa? Tentu pada saat mengalami kebaikan-Nya, kita mengucap syukur kepada-Nya dalam bentuk puji-pujian, doa dan persembahan-persembahan.


Puji-pujian
Puji-pujian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ibadah kita kepada Tuhan. Puji-pujian mengandung arti suatu pernyataan kekaguman dan pemujaan. Kita dapat menaikkan puji-pujian kepada Allah melalui nyanyian syukur, baik perorangan maupun kelompok, dan dapat kita lakukan dalam situasi dan kondisi apapun.
Rahasia supaya kita dapat memuji Tuhan setiap saat adalah puas dengan rancangan-Nya atas hidup kita. Dan inilah yang dilakukan oleh Paulus (Kisah 16:25-26). Melalui puji-pujian kepada Allah, kita memperoleh manfaat sebagai berikut:

  1. Memperoleh kedewasaan iman 
  2. Meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan 
  3. Meningkatkan semangat dalam melakukan tugas kesaksian, pelayanan dan persekutuan kita.

Berdoa merupakan pujian bagi Tuhan
Tentu kita sependapat dengan kata mutiara yang berbunyi, “Makin banyak berdoa berarti makin banyak mengucap syukur”. Rasul Paulus menekankan bahwa, berdoa, bersyukur dan bersukacita adalah tiga hal yang saling mempengaruhi (I Tes. 5:16-18). Melalui doa, kita dapat menyatakan iman kepada Tuhan, sekaligus pujian akan kemahakuasaan dan kemuliaan-Nya.

Persembahan yang benar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “sembah” berarti pernyataan hormat dan hikmat yang dinyatakan dengan menangkupkan kedua tangan. Jadi, jika kita memberikan persembahan harus dilakukan dengan sikap hormat kepada Allah.
Rasul Paulus, menekankan beberapa prinsip dasar dalam mengumpulkan persembahan kepada jemaat di Korintus (I Kor. 16:1-4).

  • Memberi persembahan adalah tindakan ibadah syukur terhadap Juruselamat yang telah bangkit dan naik ke surga. 
  • Memberi persembahan harus teratur dan telah dipersiapkan. 
  • Sifatnya pribadi dan perorangan. 
  • Besarnya sesuai dengan kemampuan.

Jadi, baik puji-pujian, doa dan persembahan harus dilakukan denga sukacita. Itu berarti melakukannya tanpa paksaan dan bukan karena pamrih. Kita melakukannya sebagai ungkapan kerelaan atau keikhlasan hati karena telah menerima berkat Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar