Kamis, 27 Juni 2013

Kecerdasan Spritual dan Tanggung Jawab Pengembangan Diri


Bahan Alkitab:
Yakobus 4:3

Pengertian kecerdasan spiritual
Secara umum, kecerdasan manusia terdiri atas 3 aspek, yaitu IQ (kecerdasan intelektual), EQ (kecerdasan emosional), SQ (kecerdasan spiritual).
IQ berhubungan dengan kemampuan menguasai pelajaran. Misalnya, IQ yang tinggi menjadikan seorang remaja selalu mendapat juara pertama di kelasnya. EQ berhubungan dengan kepekaan perasaan untuk memahami diri sendiri dan orang lain. Misalnya, EQ yang tinggi membuat seseorang selalu dijadikan teman curhat bagi teman-temannya. Sementara itu,  SQ berhubungan dengan “titik Tuhan” (God spot) dalam diri manusia yang memampukannya untuk merasakan kehadiran Allah dalam diri dan kehidupannya. Dengan SQ yang baik, secara otomatis IQ dan EQ akan berkembang dengan efektif.

Spiritual berasal dari kata spiritus (Latin) yang berarti hembusan (tiupan) angin, aliran udara, nafas, nafas hidup, nyawa, hidup, jiwa, roh, hati, sikap dan perasaan. Roh diartikan sebagai kekuatan yang menghidupkan, memberi daya tahan kepada seseorang untuk mempertahankan, mengembangkan dan mewujudkan kehidupan. Ciri-ciri orang yang cerdas secara spiritual antara lain sering merenungkan dan memaknai setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya dan memusatkan pikirannya dalam relasi dengan Tuhan.
Jadi, SQ berarti kemampuan seseorang mengembangkan diri dan kehidupannya dengan mendasarkan diri pada nilai-nilai luhur dan mulia dari Sang Ilahi. IQ dapat dikembangkan dengan tekun belajar. EQ dapat dilatih dengan belajar mengendalikan emosi.

Mengembangkan kecerdasan spiritual secara kristiani
Disiplin spiritual adalah latihan yang membantu manusia supaya mendekat dan menyadari kehadiran Allah dalam dirinya dan sesama. Pada saat yang bersamaan, ia juga dapat mengajar orang lain untuk berkomitmen dalam melayani. Secara umum, disiplin ini terbagi atas dua bagian, yaitu:

Disiplin ke dalam
  • Disiplin doa
  • Disiplin puasa (bentuk disiplin pribadi).

Disiplin ke luar
  • Kepatuahan 
  • Kesederhanaan
  • Hemat
Jadi, latihan atau disiplin spiritual dapat disimpulkan bahwa kehidupan spiritual tidak hanya terbatas pada perkara ritual, tetapi juga pengembangan disiplin ke dalam dan ke luar. Dengan demikian kita akan semakin mantap dan kuat karena berakar pada keteladanan dan relasi peribadi dengan Yesus.

Evaluasi
  1. Apakah halangan terbesar dalam mempraktekkan kepatuhan? 
  2. Bagaimana hubungan antara SQ dengan rasa tanggung jawab?  
  3. Apakah yang dimaksud dengan disiplin spiritual?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar