Rabu, 12 Juni 2013

Lidah Dan Peranannya


Lidah adalah anggota tubuh yang paling kecil  tetapi sulit untuk di kendalikan. Lidah sekalipun kecil dapat membuat perkara – perkara yang besar. Karena teriakan “maling”, nyawa seseorang bisa melayang! Karena provokasi  kerusuhan melanda Indonesia hingga kini. Karena khotbah banayak yang bertobat. Karena proklamasi Bung Karno dan Bung Hatta, dunia mengakui kemerdekaan Indonesia! Amsal  18 : 21  mengatakan, “Hidup dan mati  dikuasai lidah, siapa  suka menggemakannya, akan memakan buahnya,” Lidah yang bagaimanakah yang mendatangkan hidup? Dan Lidah yang bagaimanakah  yang mendatangkan kematian?



Lidah yang Mendatangkan Hidup:
Kembali Amsal 15 :4a mengatakan  kepada kita bahwa “Lidah lembut adalah pohon kehidupan.” Apa yang  dimaksud dengan lidah yang lembut? Lidah yang lembut maksudnya adalah  lidah yang mengatakan .perkataan – perkataan yang membangun, yang membangkitkan  semangat dan yang  benar. Dibawah ini ada beberapa contoh perkataan yang membangun yang perlu kita tumbuh kembangkan di dalam kehidupan pribadi kita. 
Puji- pujian yang Tulus
Seringkah Anda memberikan  pujian kepada orang lain karena prestasi yang dicapainya, pekerjaannya atau pelayanannya? Kapan terakhir kali anda memberikan pujian kepada orang lain? Atau mungkin Anda selalu member pujian kepada diri sediri?. Puji – pujian  itu bak lauk diwaktu kita makan nasi. Nasi akan lebih  sedap jika anda lauknya tetapi lauknya jangan melebihi jumlah nasinya. Demikian juga puji- pujian  itu jangan berlebihan dan hannya  puji- pujian   kosong belaka (Amsal 25 :27). Berikanlah pujian yang wajar kepada suami, isteri, anak – anak, bawahan atau rekan – rekan sekerja Anda. Misalnya, “Rapih sekali pekerjaanmu!.” “Pelayananmu sungguh menjadi berkat buat kami!”, “Laporanmu sekarang lebih cepat,bagus sekali dan pertahankan!” atau “ wah enak sekali masakannya.” 
Nasihat / Bimbingan 
Perkataan yang membangun lainnya  adalah nasihat  dan bimbingan. Memang ada orang yang mempunyai  karunia khusus didalam menasihati, namu demikian  semua kita dapat memberi nasihatnya kepada yang lain ketika  mereka membutuhkannya. Orang yang berada di dalam masalah, yang terlibat dengan suatu persoalan, biasanya pandangan mereka akan menjadi sempit – mereka memerlukan  nasihat kita yang bijaksana karena kita tidak terlibat di dalamnya dan bisa berpikir lebih jernih. Tujuan nasihat harus jelas, kasaih yang timbul dari hati murni! (1 Timotius 1:5). Alkitab dikatakan sebagai kitab yang paling membangun, mengapa? Karena Alkitab penuh dengan nasihat sebab didalam Kristus sendiri ada nasihat (Filipi 2 :1). Mari kita meneladani Tuhan kita dengan saling  memabangun melalui saling menasihati (1 Tesalonika 5 :11). Nasihat Anda  mungkin singkat tetapi sangat berarti, misalnya “Teruskan, gagal itu soal biasa”. “Jangan putus asa, Tuhan pasti tolong”.
Penghiburan
Kata – kata penghiburan, bukan hanya  dibutuhkan  saat seseorang  ditinggalkan oleh orang yang dikasihinya karena berpulang ke rumah Tuhan untuk selama- lamanya tetapi kata – kata penghiburan  kita butuhkan  setiap  hari agar dapat member semangat baru. Besar kecil, tua muda.wanita dan pria, semua membutuhkan  kata – kata penghiburan. Yesaya 50 :4a berkata, Tuhan ALLAH telah memberikan  kepadaku lidah  seorang murid, supaya dengan perkataan  aku dapat member semangat baru  kepada orang yang letih lesu.” Orang – orang memerlukan perkataan penghiburan dari kita, bukan tonikum yang mahal – mahal.mungkin perkataan itu singkat dan sederhana, “Tuhan tidak akan meninggalkan engkau.” Atau “ saya akan membantu dalam doa” atau “ jangan takut kami akan membantumu”. Tentu kata – kata  penghiburan  kita  penghiburan yang kosong. Jika kita berjanji untuk mendoakannya, doakanlah. Jika kita berjanji untuk membantunya, bantulah ia.
Peneguhan
Kata- kata peneguhan adalah kata – kata yang meneguhkan orang lain bahwa rencana, pemikiran, pendapat ataupun tindakan  yang diambilnya itu adalah hal yang benar. Didalam hal – hal tertentu, kita memang  perlu peneguhan dari Tuhan yang dapat  dating melalui saudara – saudara  seiman kita. Dengan peneguhan ini maka kita  akan melangkah lebih yakin dan mantap. Peneguhan juga kita butuhkan untuk penafsiran dan  pengajaran firman Tuhan, agar mereka yang menrimanya dapat  semakin kuat imannya. Rasul Paulus adalah salah satu  rasul yang paling sering meneguhkan iman percaya murid – murid (Kis 15:41; 16:5 ; 18 :23).

Lidah Yang Mendatangkan Kematian:
Jika kita  membaca  ratapan  atas Yehuda dan Yerualem, sungguh  menyedihkan apa yang melanda  umat Tuhan saat itu. Dan hal yang sama  juga melanda umat Tuhan sekarang ini, sama persis! “Mereka melenturkan  lidahnya seperti busur ; dusta  dan bukan kebenaran merajalela dalam negeri;… Baiklah setiap orang berjaga –jaga  terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara manapun,sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap  teman berjalan  kian kemari sebagai pemfitnah. Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan  lidahnya untuk berkata dusta; … Penindasan ditimbulkan penindasan, tipu di timbuni tipu!... Lidah mereka adalah anak panah yang membunuh… Masakan Aku  tidak menghukum mereka karena semuanya ini?” (Yeremia 9 : 3 – 9 ). Mari kita  merenungkan  beberapa contoh  dari perkataan2 yang tidak membangun bahkan yang membunuh. Membunuh orang yang diajak bicara dan pada akhirnya membunh dirinya sendiri karena Tuhan murka atasnya. 
Tipu, dusta, bohong atau tidak berkata benar
Bila kita mau jujur, banyak kali kita berkata – kata yang tidak benar. Mungkin hal itu kecil, misalnya kita membujuk anak- anak kita dengan janji – janju kosong atau akal – akalan kita saja, ini sudah termasuk tipu! Anak kita akan mengingat  serta mempelajari teladanyang kita turunkan ini. Suatu ketika ia yang akan menipu orang tuanya. Sekecil apapun perkataan kosong  atau tipu itu, itu sudah termasuk tipu, dusta ataupun bohong. Dusta ketika kita menjawab telepon dengan mengatakan orangnya tidak ada. Demikian  juga tipu menipu untuk mendapatkan  uang, untung yang besar  atau posisi, semuanya itu bukan kecerdikan  tetapi tipuan. Ingatlah juga bahwa sekali kita membiasakan  diri untuk berkata  dusta maka kita akan terus terikat dengannya. Dan sekali dusta kita terbongkar, seumur hidup orang tidak akan percaya lagi kepadakita. Kita harus memegang prinsip “ya katakana ya, tidak katakana tidak” seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus(Matius 5 : 17).
Fitnah
Fitnah adalah perkataan bohong atautanpa dasar kebenaran yang disebarkan dengan maksud mejelekkan seseorang. Ada  hal dalam fitnah : kebohongan dan mejelekkan. Samuel Johnson mengatakan : “Menjelekkan orang adalah  pembalasan dendam sipengecut dan kebohongan  adalah pertahanannya.” Sejak di Kitab Imamat pun Tuhan sudah melarang seseorang memfitnah, “ janganlah engkau pergi kian kemari menyebarkan fitnah diantara orang – orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.” (Im. 19 : 16, baca juga  Efesus 4:31 ). Orang yang  membuat dan meyebarkan  fitnah tidak akan masuk kerumah Tuhan (Mazmur 15:1-3).
Gosip
Gosip adalah obrolan  tentang orang –orang lain, atau cerita negatif tentang  sesorang. Pokok yang diobrolkan mungkin adalah suatu kejadian  nyata  dan si penyebar gossip juga mungkin tidak bertujuan  menjelekkan orang yang bersangkutan, walaupun demikian, gossip ataupun pergunjingan akan membuat pendengarnya  membentuk gambaran yang negatif  dari orang yang digosipkan. Gosip juga akan membentuk jarak antara seseorang dengan orang yang lain. Gosip   tanpa sadar  seringkali  kita lakukan dengan menyampaikan cerita  cerita yang kita dengar dari orang lain. Oleh karena itu, berhati-hatilah  jika ingin menceritakan perbuatan orang lain, sekalipun itu benar ia lakukan, tetapi bertanyalah kepada diri sendiri, “Adakah saya sendiri sudah sempurna?”
Canda Tawa yang Berlebihan
Seringkali di dalam canda  dan ledek – ledekan, kita bisa menyakiti  hati orang lain. Mungkin  benar maksud kita adalah bercanda,tetapi orang yang dituju belum tentu dapat menerimanya. Didalam pergaulan, hendaknya  kita sangat  berhati – hati dengan canda  kita atau  ledekan kita, terutama bila menyangkut hal – hal  yang sangat sensitif, misalnya:
  • Agama / kepercayaan : orang – orang tidak mau agama/kepercayaannya dilecehkan, misalnya “coba kalau diagama kamu kan sembayangnya  lucu pake begini – begini segala.” 
  • Mengolok-olok keluarga: keluarga atau nama keluarga adalah sesuatu  yang sangat di hormati bagi turunannya, oleh karena itu  sangat menyakitkan  bila di permainkan. Janganlah kita mengolok-olok keluarga  atau nama keluarga dari teman-teman kita.
  • Mempermainkan nama pribadi: nama sesorang adalah puisi yang terindah  di telinganya. Jika kita mempermainkannya, itu akan sangat menyakitkan hatinya. Maukah nama kita di permainkan dan dijadikan bahan olok – olok? Sekalipun nama sesorang itu jelak, kita harus, ingat bahwa nama itu identik  dengan dirinya. Mengolok –olok namanya berarti mengolok-olok pribadinya. 
  •  Menyingggung kelemahan / cacat jasmani : suatu hal lain yang juga sama menyakitkannya adalah mengolok –olok atau mempermainkan cacat  atau kekurangan sesorang. Tidak  ada orang yang menginginkan  mempunyai kekurangan mempunyai kekuarangan atau cacat fisik, tetapi kenyataannya setiap kita memiliki. Periksalah dengan seksama diri anda, pasti anda akan menemui cacat itu. Oleh karena itu, jangan kita membuat kekurangan dan cacat orang lain menjadi senda gurau, padahal kitapun juga adalah orang yang mempunyai cacat juga. 
  • Janji yang tidak ditepati: Janji yang tidak di tepati adalah juga perkataan yang tiak membangun. Lebih baik tidak berjanji dari pada cepat mengobral janji dan tidak pernah menepatinya  
  • Caci maki/ sumpah serapah/ pengutukan: Masih banyak diantara  kita yang suka mencaci maki anak – anaknya ataupun orang lain dengan perkataan – perkataan  yang kasar atau kutukan – kutukan yang sangat keji. Kata – kata  ini selain menyakitkan juga akan merusak jiwa orang yang di tuju karena ia akan membentuk pandangan yang negatif tentang dirinya sendiri. 
  • Kata – kata yang merendahkan / meremehkan: Kata  kata yang merendahkan atau meremehkan orang lain juga akan  menimbulkan luka yang dalam. Contohnya seperti, “Akh terlalu kecil masalah ini bagiku.” Atau “kamu memang pengecut”. Atau “Masa itu saja tidak bisa, bodoh sekali kau!” Seringkali kita lupa bahwa semua kita belum tentu  mempunyai  tingkat berpikir yang sama, pengalaman  yang sama, kedewasaan yang sama, kepandaian yang sama, iman yang sama atau  latar belakang sosial yang sama, jika kita berbicara seenaknya saja tanpa memperhatikan hati  dan perasaan orang lain, maka besar  kemungkinannya perkataan kita akan menyakiti orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar