Sabtu, 08 Juni 2013

Manusia Jatuh ke Dalam Dosa

Bahan Alkitab:
Kejadian 3, Matius 4:1-14

Dalam Kejadian 3 dijelaskan bahwa ular menggoda manusia. Ia datang kepada Hawa lalu berkata, “Adapun ular ialah………………….. (ayat1-3). Perhatikan bahwa kesempatan pertama yang dipakai ular untuk memulai godaan-Nya adalah dengan membangun kebimbangan atau keraguan di hati Hawa akan kasih Allah. Ini ular nyatakan dengan mengatakan kepada Hawa, “Sekali-kali kamu tidak akan mati, …………………(ayat 4-5). Serangan tersebut tertuju kepada keutuhan kebenaran mutlak yang ada pada Allah. Silat katanya mampu meyakinkan Hawa bahwa ia dan suaminya akan “menjadi seperti Allah”. Menjadi seperti Allah berarti manusia sendirilah yang akan menentukan apa yang baik dan jahat. Menjadi seperti Allah berarti manusia tidak membutuhkan Allah lagi.


Godaan si ular mulai menggoyahkan ketaatan manusia kepada perintah Allah. Keinginan untuk menjadi “seperti Allah” semakin menggoda ketika matanya diarahkan pada buah pohon itu yang tampak enak dimakan, sedap dilihat dan menarik hati. Karena itulah manusia memutuskan untuk merebut kedaulatan Allah.
Kesediaan Hawa untuk mendengarkan suara si penggoda dan menerimanya sebagai kebenaran adalah lambang perlawanan manusia terhadap kemutlakan dan kebenaran perintah Allah. Mengingkari kemutlakan dan kebenaran perintah Allah melahirkan sikap tidak taat kepada perintah Allah, dan sikap itulah yang mendahului tindakannya memakan buah terlarang. Manusia ingin menjadi seperti Allah yang tidak terbatas oleh apapun juga. Sesudah perempuan itu memakannya, kemudian ia menggoda sesamanya, yaitu suaminya dan memang suaminya pun ikut tergoda (I Tim. 2:14). Dosa pada manusia yang satu merambat menjadi dosa pada manusia yang lain. Karena itu, ada ungkapan, “dosa melahirkan dosa”. Dengan demikian, manusia telah menjadi budak dosa. Kepercayaan kepada Allah yang tadinya tulus dan murni berganti menjadi kesadaran akan kesalahan yang membawa ketidaktenteraman. Keharmonisan berubah menjadi perpecahan serta melahirkan mentalitas yeng melemparkan kesalahan kepada pihak lain (baca Kej. 3).
Sekarang bandingkanlah sikap Adam dan Hawa di atas dengan sikap Yesus ketika Ia dicobai di padang gurun (Mat.4:1-11). “Lalu datanglah si pencoba itu……… (ayat 3-4). Hidup tidak sekedar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi kita harus melakukannya dalam ketaatan kepada Allah. Ketika bangsa Israel tinggal di padang gurun dan Allah memberikan kepada mereka manna, banyak orang yang kuatir bahwa manna yang mereka kumpulkan tidak cukup untuk mereka sendiri. Sebagian orang mengumpulkan sebanyak-banyaknya. Namun, apa yang terjadi? Manna yang tersisa dari apa yang mereka kumpulkan ternyata berulat dan berbau busuk (Kel. 16:15-20). Jangan serakah! Inilah inti pesan yang dikatakan Yesus kepada iblis. Manusia harus hidup dalam ketaatan kepada firman Allah.

Evaluasi:

  1. Jelaskan mengapa manusia pertama jatuh ke dalam dosa! 
  2. Jelaskan apa saja yang sering membuat manusia jatuh ke dalam pencobaan menurut Matius 4:1-11! 
  3. Tuliskan hal-hal yang sering membuat anak-anak seusiamu berbuat dosa dalam hidup sehari-hari dan jelaskan apa yang bisa mereka lakukan untuk menghindari godaan tersebut! 
  4. Bagaimana tanggapanmu dengan ungkapan: “kita harus bangga karena kita adalah anak Allah”?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar