Jumat, 14 Juni 2013

Meresponi Penyelamatan Allah

Bahan Alkitab:
Lukas 17:11-19

Respons atas penyelamatan Allah
Dalam pembelajaran sebelumnya telah membahas penyelamatan Allah terhadap manusia berdosa.  Allah berkenan menjadi manusia di dalam diri Yesus Kristus yang menyerahkan diri-Nya mati disalib untuk menebus dosa manusia. Bagaimanakah manusia menanggapi pengorbanan Tuhan Yesus tersebut? Ada dua hal sikap manusia dalam menanggapi keselamatan dari Allah, yaitu: pertama, menolak (menghujat) penyelamatan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus dan kedua, menerima (percaya) penyelamatan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus.


“Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati” (Yakobus 2:17, 26). Itu berarti bahwa iman yang adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata harus dinyatakan dalam perbuatan yang dapat dilihat dengan mata. Demikian juga dalam kaitannya dengan respons atau sikap terhadap penyelamatan Allah, yaitu sikap percaya juga harus dinyatakan dalam perbuatan. Tanggapan terhadap penyelamatan Allah itu dapat dilakukan melalui ucapan syukur dan ibadah.

Ucapan syukur
Alkitab memuat banyak nasehat, anjuran, perintah, seruan, dan ajakan untuk bersyukur kepada Tuhan. Terlebih dalam Kitab Mazmur, hamper pada setiap pasal, kita menemukan hal tersebut. Salah satu contoh adalah “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” Mazmur 106:1; 107:1; 118:1,29; 136:1. Daud memberikan alas an untuk bersyukur kepada Tuhan, yaitu karena Tuhan itu baik dan kasih setia Tuhan itu selama-lamanya (kekal).
Bagaimanakah menyatakan ucapan syukur kepada Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari? Ada dua cara, yaitu dengan ucapan atau perkataan dan dengan perbuatan.

Ucapan syukur dengan perkataan
Ada syarat agar kita dapat mengucap syukur kepada Tuhan yaitu dalam diri kita harus ada kesadaran (kita membutuhkan pertolongan dari pihak lain) dan harus ada keyakinan bahwa kita bisa keluar dari masalah kehidupan karena ada pertolongan dari pihak lain.

Ucapan syukur dengan perbuatan.
Contoh: Kesepuluh orang kusta – baca Lukas 17:11-19

Ibadah
Ibadah merupakan perbuatan yang dilakukan oleh semua pemeluk agama apapun, bangsa manapun, di masa kapanpun di dunia ini. Caranya berbeda-beda. Namun, pada intinya sama, yaitu perbuatan yang dilakukan untuk menyatakan baktinya kepada Tuhan. Dari sini, munculah istilah kebaktian, yaitu perbuatan untuk menyatakan baktinya kepada Tuhan.
Dalam kehidupan gereja sekarang ibadah dipahami sebagai “cara orang-orang percaya secara bersama-sama mengungkapkan dan menikmati hubungan dengan Allah, berdasarkan penyelamatan yang mereka alami, dalam bentuk dramatis simbolis”.
Pada umumnya, ibadah dipahami sebagai kegiatan yang dilakukan oleh jemaat dalam gedung gereja pada setiap hari minggu, atau di hari-hari lain. Namun, jika kita membaca Alkitab, sebenarnya ibadah itu tidak terbatas pada hal itu saja – baca Yakobus 1:27. Kengunjungi yatim piatu dan janda-janda yang berada dalam kesusahan, kita dating membantu kesulian mereka – ini adalah ibadah dalam bentuk perbuatan dan dilakukan diluar gedung gereja. Dengan demikian, ibadah dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu ibadah ritual yang berarti ibadah yang dilakukan di dalam gedung gereja (upacara ibadah), dan ibadah aksional yaitu ibadah yang dilakukan diluar gedung gereja (perbuatan).

Evaluasi:
  1. Jelaskan macam-macam tanggapan terhadap penyelamatan Allah dalam diri Tuhan Yesus! 
  2. Hal mengucap syukur dapat dilakukan dengan perkataan dan perbuatan. Jelaskan dengan menggunakan contoh-contoh konkret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar