Pendahuluan/Sejarah
Suku bangsa Pomak adalah orang-orang Slavia yang hidup di daerah Balkan, bagian utara benua Eropa. Suku bangsa ini biasanya dikategorikan sebagai orang Bulgaria karena mereka berbicara dengan dialek yang mirip dengan yang dipakai orang Bulgaria, memiliki ciri-ciri yang mirip dengan orang Bulgaria, dan melakukan praktik-praktik budaya yang tidak jauh berbeda dari orang-orang Bulgaria. Namun demikian, mereka berbeda karena mereka tidak menggunakan nama-nama yang umumnya dipakai oleh orang Bulgaria dan karena mereka memeluk agama Islam, bukan agama Kristen Ortodoks seperti kebanyakan orang Bulgaria. Suku Pomak mungkin mulai memeluk agama Islam pada tahun 1370-an. Sebuah tradisi mengatakan bahwa sebenarnya, mereka tidak memeluk agama Islam dengan sukarela, mereka dipaksa untuk melakukannya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, suku Pomak mulai mengadopsi berbagai budaya-budaya Islam, seperti mengharuskan para perempuan mereka memakai jilbab.
"Pomak" berarti "orang-orang yang menderita". Sepanjang sejarah, suku bangsa ini dianggap sebagai orang-orang buangan oleh masyarakat Bulgaria. Pada tahun 1948, rezim komunis mulai mengusir keluar orang-orang yang dianggap tidak setia terhadap pemerintahan mereka. Pada tahun 1950, rezim itu mulai menganiaya suku ini. Akibatnya, 30.000 orang Pomak terpaksa keluar dari negara mereka dan mengungsi ke wilayah timur laut Yunani dan Makedonia, sementara yang lainnya berimigrasi ke Rumania.
Tak hanya menggunakan bahasa Rhodope (Bulgarski), sebagian suku Pomak juga mengadopsi bahasa Yunani atau Makedonia sebagai bahasa kedua mereka. Selama bertahun-tahun, mereka hidup terasing dari masyarakat di sekitar wilayah itu, tetapi modernisasi memaksa mereka untuk berinteraksi dengan dunia luar.
Seperti Apa Kehidupan Mereka?
Kehidupan ekonomi orang Pomak berpusat pada pertanian. Hasil bumi utama mereka adalah gandum hitam, jelai, jagung, flax (tanaman yang menjadi bahan baku untuk membuat kain linen -- red.), kentang, tembakau, dan rami. Bagi mereka, memelihara hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba juga menjadi sesuatu yang sangat penting. Kaum perempuan suku Pomak terkenal karena keterampilan mereka dalam membuat kain tenun. Selain itu, suku ini juga ada yang bekerja sebagai pekerja migran. Makanan utama orang Pomak biasanya terdiri atas roti gandum, kentang, dan kacang-kacangan. Mereka juga sangat menyukai yoghurt, berbagai jenis keju, dan daging kambing ataupun domba.
Para petani Pomak tinggal di desa-desa di luar kota, rumah mereka dikelilingi oleh ladang dan padang rumput. Rumah mereka biasanya memiliki dua tingkat, lantai teratas dipakai untuk tempat tinggal, sementara yang di bawah menjadi istal atau tempat memelihara hewan. Rumah-rumah mereka biasanya berbahan dasar batu, kayu, dan tanah liat dengan genting yang terbuat dari batu. Namun demikian, dalam beberapa tahun belakangan ini sebagian orang Pomak telah membangun rumah mereka dengan batu bata dan memakai genting keramik.
Secara tradisi, pernikahan menurut adat Pomak direncanakan sejak awal oleh keluarga dari pihak calon mempelai laki-laki dan perempuan. Pernikahan itu dilaksanakan di akhir masa remaja kedua calon mempelai tersebut. Sebelum melaksanakan pernikahan, mempelai perempuan mempersiapkan maharnya sendiri yang biasanya terdiri atas perabot rumah tangga dan pakaian. Meskipun hukum Islam memperbolehkan seorang laki-laki memiliki sampai 4 orang istri, tetapi poligami jarang terjadi di dalam pernikahan suku Pomak, lagi pula hal itu dilarang oleh hukum Yunani.
Apa Kepercayaan Mereka?
Secara kasat mata, mayoritas orang Pomak menganut agama Islam, dan agama mereka itu menjadi bagian integral dari identitas etnis mereka. Namun demikian, praktik-praktik tradisi Islam tidak begitu nyata terlihat dalam kehidupan kebanyakan orang Pomak. Bahkan, mereka tidak memiliki istilah-istilah yang sebenarnya penting dalam agama maupun tradisi Islam. Mereka juga tidak banyak mengenal orang-orang suci dalam agama Islam, sebaliknya sampai saat ini mereka masih menjalankan hari-hari raya yang berkaitan dengan orang-orang suci dalam agama Kristen.
Dalam upacara pernikahan maupun berbagai upacara-upacara lainnya, orang Pomak sering kali menggabungkan tradisi Islam dan Kristen. Mereka memang melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan dan ritual-ritual Islam lainnya, tetapi saat ini tradisi-tradisi semacam itu sudah banyak yang hilang. Pengasingan yang dilakukan terhadap suku Pomak oleh kelompok Muslim yang lain telah menyebabkan percampuran kepercayaan itu tidak terhindarkan selama berabad-abad.
Apakah Kebutuhan Mereka?
Suku bangsa Pomak sedang menghadapi krisis identitas. Bangsa Bulgaria menolak mereka karena agama yang mereka peluk, sementara bangsa Turki menolak mereka karena bahasa yang mereka gunakan.
Saat ini, ada banyak sekte agama yang juga mulai masuk ke tengah-tengah suku Pomak untuk berusaha memenangkan hati dan pikiran mereka. Suku Pomak membutuhkan Injil dan orang-orang yang dengan setia berdoa bagi mereka untuk mendobrak benteng-benteng yang selama ini memperbudak kehidupan rohani mereka. Hanya setelah benteng-benteng itu diruntuhkan, hati orang-orang Pomak dapat siap untuk menerima Kabar Baik saat kabar itu dinyatakan kepada mereka.
Pokok Doa
- Mintalah kepada Tuhan Yesus supaya orang-orang Pomak dapat menemukan identitas mereka yang hilang di dalam Yesus.
- Doakanlah supaya ada pendeta-pendeta yang dibangkitkan dan dilatih untuk melayani di tengah-tengah suku Pomak.
- Mintalah kepada Allah supaya orang-orang Pomak yang sudah percaya dapat memberi kesaksian secara kreatif dan berani kepada suku mereka, seperti melalui upacara-upacara pernikahan dan peringatan hari-hari raya.
- Mintalah supaya Allah mendatangkan kelaparan rohani ke tengah-tengah suku Pomak.
- Mintalah supaya Allah membangkitkan kelompok-kelompok pendoa yang dengan setia berdoa bagi orang-orang Pomak.
Sumber: https://www.facebook.com/note.php?note_id=837440146283532
Tidak ada komentar:
Posting Komentar