Paulus, yang awalnya bernama Saulus, adalah seorang Yahudi yang lahir dan dibesarkan di Tarsus, provinsi Kilikia, wilayah Asia Kecil (Kisah Para Rasul 21:39). Dia adalah keturunan suku Benyamin dan termasuk orang Ibrani. Dia adalah warga negara Romawi. Dia hidup selama hampir 7 dekade penting sejak kelahiran Yesus. Dalam Alkitab, dia digambarkan sebagai orang yang kecil, memiliki kelemahan dalam penglihatannya (Galatia 4:15; 16:11), dan tidak terlalu fasih dalam berbicara (2 Korintus 10:10; 11:6). Dalam sebuah buku berjudul "Act of Paul", sosok Paulus digambarkan sebagai seorang laki-laki berperawakan kecil tapi kuat, sedikit botak, berhidung seperti kakaktua, dan memiliki kaki yang bengkok. Namun seperti apa perawakan Paulus, belum ada data yang menyebutkannya dengan pasti.
Menjadi lembaga pendidikan Kristen yang terdepan di wilayah Nusa Tenggara dalam pengembangan pendidikan agama Kristen secara partisipatoris untuk mewujudkan pembangunan kualitas sumber daya manusia yang tinggi iman, tinggi ilmu dan tinggi pengabdian.
Rabu, 30 April 2014
Missio Ecclesiae dan Misio Dei, Misi Holistik, Gereja Misioner
Missio Ecclesiae
Missio Ecclesiae adalah pengutusan
gereja yang merupakan pekerjaan missioner dari jemaat Kristen sepanjang sejarah
dunia yang di dalamnya terdapat pengutusan para rasu untuk memberitakan Injil
keselamatan kepada segala bangsa (umat manusia).[1]
Gereja hadir untuk melakaksanakan misi Allah (Missi Dei), yaitu untuk
memberitakan Firman Allah dan mengahadirkan damai sejahtera atau syalom Allah
di tengah-tengah dunia. Dalam surat Paulus (Ef. 4:13-14), disebutkan gereja
harus sampai pada kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Gereja harus berkarya dalam Kristus serta hidup dan berjalan di dalam Kristus
sebagai misi-Nya. Dalam hal ini jelaslah bahwa gereja dan misi tidak dapat
terpisahkan, sebab misi gereja (Missio Ecclesiae) melanjutkan pengutusan Allah
Putera dan Roh Kudus yang berawal dari Allah Bapa (Yoh. 17:18; 20;21). Jadi
misi berawal dari Allah Bapa yang melalui pengutusan Yesus Kristus ke dalam
gereja.[2]
Dasar Teologi Misi
Pengertian
misi akan selalu berhubungan dengan sejarah keselamatan Allah sendiri bagi
umat-Nya mengerti dan memahami dasar dari Teologia. Teologia bukanlah sekedar
kumpulan doktrin/ajaran yang dapat dipegang dan digunakan untuk menghadapi
bermacam-macam persoaln di segala zaman dan tempat. Juga bukan setumpuk
resep-resep agamawi yang manjur dalam memecahkan segala masalah keidupan orang
Kristen. Perkataan Theologia dari bahasa Yunani Theos, yang berarti Allah dan
Logos, yang berarti perkataan.
Misi Dalam Perjanjian Lama (Sebuah Ringkasan)
Misi dalam Perjanjian Lama dikaitkan dengan pemilihan
Israel sebagai bangsa yang dipilih Allah dan juga hubungan Israel dengan bangsa
- bangsa lain. Untuk itu kita perlu memperhatikan 3 aspek dari pemilihan
Israel, yakni :
Aspek Universalisme
Pada halaman pertama dari kitab
suci, kita sudah diperhadapkan dengan perbuatan – perbuatan Allah terhadap
seluruh dunia. Ia bertindak secara universal. Kisah penciptaan langit dan bumi, dan penempatan manusia di dalamnya
merupakan prasejarah bagi Israel, dan serentak pula sebagai prasejarah bagi
keselamatan seluruh dunia (Kej 1-11). Tetapi prasejarah ini juga memperlihatkan
bagaimana kejahatan merembes masuk kedalam dunia. Keadaan yang demikianlah,
yangh menjadi latar belakang pemanggilan Abram (Kej 12). Ia dipanggil untuk
pergi dari sanak saudaranya meninggalkan dunia orang kafir, tetapi Tuhan yang
memanggil itu berjanji bahwa ia akan menjadi berkat untuk semua kaum dimuka
bumi. Kisah pemilhan Abraham dan keturunannya merupakan persiapan bagi Israel
yang berwujud keluaran dari Mesir. Dengan memilih umat Israel maka Allah
mengarahkan pandanganNya keseluruh dunia. Dalam hubungan ini, maka pentinglah
bunyi Keluaran 19 : 5 - 6. Kekudusan dan Keimaman menyatakan fungsi pelayanan.
Selaku pengantara Israel juga melayani bangsa-bangsa lain (Yes 61 : 6).
Selasa, 29 April 2014
Suatu Kajian Tentang Keberatan Terhadap Istilah Firman Allah
Beberapa faktor yang menjadi dasar keberatan terhadap istilah Firman Allah antara lain:
- Karena konsep pemakaian Firman Allah terlalu berbau dogmatis
- Kesulitan-kesulitan hermeneutis
- Keberatan-keberatan theologis
Ada beberapa kelompok/pandangan yang menolak Alkitab adalah
Firman Allah, yaitu:
- Kelompok Skeptik/Agnostik: Mereka menolak dan bahkan mencemooh Alkitab, mereka beranggapan Alkitab bukanlah Firman Allah.
- Kelompok Liberalisme: Kelompok ini mengajarkan bahwa Alkitab bukan seluruhnya Firman Allah, tetapi Alkitab berisi Firman Allah dan sebagian hanyalah tulisan/karya manusia saja.
- Kelompok Neo-Ortodox: Kelompok ini mengajarkan bahwa kata-kata Alkitab menjadi Firman Allah jikalau Allah menggunakannya untuk menghadapi manusia dan pada saat manusia mengerti, kata-kata Alkitab itu menjadi Firman Allah baginya. Jadi Alkitab bukan Firman Allah tetapi dapat menjadi Firman Allah.
Theologia Religionum: Sebuah Pengantar Kepekaan Theologi pada Tanda Zaman
Oleh:
TH. Sumartana
Kesibukan ber-Theologi
kita sekarang ini terasa kurang terarah. Mungkin, karena kita kurang merumuskan
persoalan dengan jelas, atau bisa juga karena soal yang kurang kita pergumulkan
kurang mempunyai pijakan pada kenyataan kehidupan. Kesibukan kita kurang peka
terhadap tanda-tanda zaman. Sehingga, Theologi kita tidak punya komitmen yang
sungguh-sungguh terhadap masa depan.
Mitologi Pulau Timor
Pulau Timor
dengan luas
sekitar 30.777 km² ini, terletak dibagian selatan nusantara. Dalam
sejarah politik pulau ini dipartisi
menjadi dua bagian selama berabad-abad akibat penjajahan. Melalui perjanjian Lisboa pada tahun
1859, Belanda
dan Portugis menjalin kesepakatan bahwa Belanda menguasai bagian barat pulau Timor dan
Portugis menguasai bagian timurnya. Sekarang Timor Barat atau dahulu
dikenal sebagai Timor Belanda
sampai 1949, telah
menjadi bagian Provinsi Nusa Tenggara Timur - Indonesia, sedangkan Timor Timur atau dahulu dikenal sebagai Timor
Portugis, sebuah
koloni Portugis sampai tahun 1975 dan sempat menjadi bagian dari Indonesia hingga tahun
1999, dan pada tahun 2002 telah menjadi negara merdeka Republik
Demokratik Timor Leste.
Senin, 28 April 2014
Diaspora dan Yudaisme Rabinik
Catherine Hazser
Studi tentang
sejarah, sastra, dan keyakinan dan praktik Yahudi kuno di Tanah Israel dan
Diaspora agama memberikan latar belakang yang tepat dan konteks untuk
mempelajari buku-buku selanjutnya dari Alkitab Ibrani, Apocrypha dan
Pseudepigrapha, dan tulisan-tulisan Perjanjian Baru. Dari waktu pembuangan ke
Babel, dan terutama dari Helenistik kali dan seterusnya, sebuah Diaspora Yahudi
yang hidup ada bersama komunitas Yahudi di Tanah Israel (lihat Barclay 1996;
Rutgers 1995 dan 1998; Ishak dan Oppenheimer 1996). Selama masa Kuil Kedua (520
SM sampai 70 M.) dan sepanjang kali rabbi Israel tetap menjadi pusat dunia Yahudi (lih. Gafni
1997).
Scribes Anda Synagoggues (Hukum Taurat dan Sinagoge)
SCRIBES AND SYNAGOGGUES
Lester L. Grabbe
The
topics of scribes and synagogues could be treated separately, since it is a
matter of interpretation as to whether they had anything to do with each other.
Nevertheless, modern theories have not infrequently seen both scribes and
synagogues as ‘lay’ institutions, over against priests and the temple. Before
considering the question of their relationship, the two topics will be looked
at separately.
SCRIBES
Scribes
were the backbone of administration in the ancient and Hellenistic Near East.
As those able to read and write, and trained in record keeping and document
drafting, they were necessary in every society. When literacy and the
production of writings are discussed in scholarly writings on the Bible, the
place and importance of professional scribes is not always recognized.
Interaksi Edukatif Guru PAK
Pengertian
Mengajar
bukan tugas yang ringan bagi guru konsekuensi tanggung jawab guru juga berat.
Di kelas guru akan berhadapan dengan sekelompok anak didik dengan segala
persamaan dan perbedaannya. Karena tugas guru yang berat itu, maka mereka
berprofesi sebagai guru harus memiliki dan menguasai serta memahami interaksi
edukatif terutama dari aspek alat material serta selalu aktif kreatif
menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar. Guru yang efektif adalah guru yang mampu
membawa siswanya dengan berhasil mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan
kelas merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Menurut
Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar”.[1]
Minggu, 27 April 2014
Suku Pomak di Rumania
Pendahuluan/Sejarah
Suku bangsa Pomak adalah orang-orang Slavia yang hidup di daerah Balkan, bagian utara benua Eropa. Suku bangsa ini biasanya dikategorikan sebagai orang Bulgaria karena mereka berbicara dengan dialek yang mirip dengan yang dipakai orang Bulgaria, memiliki ciri-ciri yang mirip dengan orang Bulgaria, dan melakukan praktik-praktik budaya yang tidak jauh berbeda dari orang-orang Bulgaria. Namun demikian, mereka berbeda karena mereka tidak menggunakan nama-nama yang umumnya dipakai oleh orang Bulgaria dan karena mereka memeluk agama Islam, bukan agama Kristen Ortodoks seperti kebanyakan orang Bulgaria. Suku Pomak mungkin mulai memeluk agama Islam pada tahun 1370-an. Sebuah tradisi mengatakan bahwa sebenarnya, mereka tidak memeluk agama Islam dengan sukarela, mereka dipaksa untuk melakukannya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, suku Pomak mulai mengadopsi berbagai budaya-budaya Islam, seperti mengharuskan para perempuan mereka memakai jilbab.
Kitab Raja-raja
Garis Besar Isi Kitab Raja-raja
Raja-raja menceritakan sejarah kerajaan Israel mulai dari kerajaan bersatu
sampai pembuangan. Segi pandangannya bersifat teologis.
- Kerajaan Salomo (1 Raja-raja 1:1-11:43). Ia naik takhta (1-2), mendapat sukses (3-10) dan kegagalan (11).
- Pecahnya kerajaan bersatu (1 Raja-raja 12-2 Raja-raja 17). Kerajaan pecah menjadi Yehuda di bawah pemerintahan Raja Rehabeam, dan Israel, suku utara (terbanyak) di bawah Raja Yerobeam. Sejak terpecah, kerajaan Israel sangat dipengaruhi agama kafir, terjadi beberapa kali kudeta dan pembunuhan sebelum bangsa ini dibuang ke Asyur. Yehuda tidak terlalu terpengaruh oleh agama kafir, mereka dapat bertahan hanya karena Allah setia pada perjanjian-Nya dengan Daud. Nabi Elia dan nabi Elisa terlibat dalam riwayat Raja-raja, khususnya di Israel.
Kitab Yakobus
Penulis
Sampai abad 4 Surat ini tidak mendapat
pengakuan secara umum. Orang ragu-ragu menerimanya karena kurang pasti mengenai
penulis, yang menerangkan dirinya sebagai ‘hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus’
(Yakobus 1:1). Umumnya sependapat bahwa Yakobus anak Zebedeus sudah lama mati
martir, sehingga tak mungkin dia penulis Surat ini. Tapi di Spanyol pada abad
Pertengahan Eropa, tradisi mengatakan bahwa dialah penulis Surat itu. Dan dalam
suatu naskah abad 10 Codex Corbeiensis, yang memuat naskah Latin abad 4 dari
Surat itu, disebut dialah penulisnya.
Contoh Pokok Pikiran Tokoh Pendidikan Agama Kristen
Origenes (185-254)
Origenes meyakini bahwa pemikiran manusia juga masih terbatas, sehingga manusia masih memerlukan penyataan dari Allah melalui Alkitab dan Yesus Kristus. Dan dengan segala kemampuannya ia berusaha untuk memahami Alkitabiah sebagai landasan yang kuat, dan asas-asas penafsirannya sudah lama dikenal orang banyak yaitu:
Origenes meyakini bahwa pemikiran manusia juga masih terbatas, sehingga manusia masih memerlukan penyataan dari Allah melalui Alkitab dan Yesus Kristus. Dan dengan segala kemampuannya ia berusaha untuk memahami Alkitabiah sebagai landasan yang kuat, dan asas-asas penafsirannya sudah lama dikenal orang banyak yaitu:
Yesus Sebagai Pendidik
Oleh: B.S. Sidjabat
Pengantar
Sebagai orang Kristen kita percaya dan menerima
Yesus Kristus sebagai Mesias yang mengerjakan penebusan dan pengampunan dosa
bagi segenap umat manusia (Yoh 3:16; 1Pet 2:24; 1Kor 15:3-5). Atas dasar kesaksian Alkitab, kita juga bahkan
percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Dia
ilahi dan sekaligus manusiawi secara sempurna, penuh kasih sayang dan anugerah
(Yoh 1:1-3, 14, 18).
Langganan:
Postingan (Atom)