Rabu, 30 April 2014

Paulus

Paulus, yang awalnya bernama Saulus, adalah seorang Yahudi yang lahir dan dibesarkan di Tarsus, provinsi Kilikia, wilayah Asia Kecil (Kisah Para Rasul 21:39). Dia adalah keturunan suku Benyamin dan termasuk orang Ibrani. Dia adalah warga negara Romawi. Dia hidup selama hampir 7 dekade penting sejak kelahiran Yesus. Dalam Alkitab, dia digambarkan sebagai orang yang kecil, memiliki kelemahan dalam penglihatannya (Galatia 4:15; 16:11), dan tidak terlalu fasih dalam berbicara (2 Korintus 10:10; 11:6). Dalam sebuah buku berjudul "Act of Paul", sosok Paulus digambarkan sebagai seorang laki-laki berperawakan kecil tapi kuat, sedikit botak, berhidung seperti kakaktua, dan memiliki kaki yang bengkok. Namun seperti apa perawakan Paulus, belum ada data yang menyebutkannya dengan pasti.


Missio Ecclesiae dan Misio Dei, Misi Holistik, Gereja Misioner

Missio Ecclesiae

Missio Ecclesiae adalah pengutusan gereja yang merupakan pekerjaan missioner dari jemaat Kristen sepanjang sejarah dunia yang di dalamnya terdapat pengutusan para rasu untuk memberitakan Injil keselamatan kepada segala bangsa (umat manusia).[1] Gereja hadir untuk melakaksanakan misi Allah  (Missi Dei), yaitu untuk memberitakan Firman Allah dan mengahadirkan damai sejahtera atau syalom Allah di tengah-tengah dunia. Dalam surat Paulus (Ef. 4:13-14), disebutkan gereja harus sampai pada kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Gereja harus berkarya dalam Kristus serta hidup dan berjalan di dalam Kristus sebagai misi-Nya. Dalam hal ini jelaslah bahwa gereja dan misi tidak dapat terpisahkan, sebab misi gereja (Missio Ecclesiae) melanjutkan pengutusan Allah Putera dan Roh Kudus yang berawal dari Allah Bapa (Yoh. 17:18; 20;21). Jadi misi berawal dari Allah Bapa yang melalui pengutusan Yesus Kristus ke dalam gereja.[2]

Dasar Teologi Misi

Pengertian misi akan selalu berhubungan dengan sejarah keselamatan Allah sendiri bagi umat-Nya mengerti dan memahami dasar dari Teologia. Teologia bukanlah sekedar kumpulan doktrin/ajaran yang dapat dipegang dan digunakan untuk menghadapi bermacam-macam persoaln di segala zaman dan tempat. Juga bukan setumpuk resep-resep agamawi yang manjur dalam memecahkan segala masalah keidupan orang Kristen. Perkataan Theologia dari bahasa Yunani Theos, yang berarti Allah dan Logos, yang berarti perkataan.

Misi Dalam Perjanjian Lama (Sebuah Ringkasan)

Misi dalam Perjanjian Lama dikaitkan dengan pemilihan Israel sebagai bangsa yang dipilih Allah dan juga hubungan Israel dengan bangsa - bangsa lain. Untuk itu kita perlu memperhatikan 3 aspek dari pemilihan Israel, yakni :

Aspek Universalisme

Pada halaman pertama dari kitab suci, kita sudah diperhadapkan dengan perbuatan – perbuatan Allah terhadap seluruh dunia. Ia bertindak secara universal. Kisah penciptaan langit dan  bumi, dan penempatan manusia di dalamnya merupakan prasejarah bagi Israel, dan serentak pula sebagai prasejarah bagi keselamatan seluruh dunia (Kej 1-11). Tetapi prasejarah ini juga memperlihatkan bagaimana kejahatan merembes masuk kedalam dunia. Keadaan yang demikianlah, yangh menjadi latar belakang pemanggilan Abram (Kej 12). Ia dipanggil untuk pergi dari sanak saudaranya meninggalkan dunia orang kafir, tetapi Tuhan yang memanggil itu berjanji bahwa ia akan menjadi berkat untuk semua kaum dimuka bumi. Kisah pemilhan Abraham dan keturunannya merupakan persiapan bagi Israel yang berwujud keluaran dari Mesir. Dengan memilih umat Israel maka Allah mengarahkan pandanganNya keseluruh dunia. Dalam hubungan ini, maka pentinglah bunyi Keluaran 19 : 5 - 6. Kekudusan dan Keimaman menyatakan fungsi pelayanan. Selaku pengantara Israel juga melayani bangsa-bangsa lain (Yes 61 : 6).

Selasa, 29 April 2014

Suatu Kajian Tentang Keberatan Terhadap Istilah Firman Allah

Beberapa faktor yang menjadi dasar keberatan terhadap istilah Firman Allah antara lain:
  1. Karena konsep pemakaian Firman Allah terlalu berbau dogmatis
  2. Kesulitan-kesulitan hermeneutis
  3. Keberatan-keberatan theologis

Ada beberapa kelompok/pandangan yang menolak Alkitab adalah Firman Allah, yaitu: 
  1. Kelompok Skeptik/Agnostik: Mereka menolak dan bahkan mencemooh Alkitab, mereka beranggapan Alkitab bukanlah Firman Allah.
  2. Kelompok Liberalisme: Kelompok ini mengajarkan bahwa Alkitab bukan seluruhnya Firman Allah, tetapi Alkitab berisi Firman Allah dan sebagian hanyalah tulisan/karya manusia saja.
  3. Kelompok Neo-Ortodox: Kelompok ini mengajarkan bahwa kata-kata Alkitab menjadi Firman Allah jikalau Allah menggunakannya untuk menghadapi manusia dan pada saat manusia mengerti, kata-kata Alkitab itu menjadi Firman Allah baginya. Jadi Alkitab bukan Firman Allah tetapi dapat menjadi Firman Allah.

Theologia Religionum: Sebuah Pengantar Kepekaan Theologi pada Tanda Zaman

Oleh:
TH. Sumartana


Kesibukan ber-Theologi kita sekarang ini terasa kurang terarah. Mungkin, karena kita kurang merumuskan persoalan dengan jelas, atau bisa juga karena soal yang kurang kita pergumulkan kurang mempunyai pijakan pada kenyataan kehidupan. Kesibukan kita kurang peka terhadap tanda-tanda zaman. Sehingga, Theologi kita tidak punya komitmen yang sungguh-sungguh terhadap masa depan.

Mitologi Pulau Timor

Pulau Timor dengan luas sekitar 30.777 km² ini, terletak dibagian selatan nusantara. Dalam sejarah politik pulau ini dipartisi menjadi dua bagian selama berabad-abad akibat penjajahan. Melalui perjanjian Lisboa pada tahun 1859, Belanda dan Portugis menjalin kesepakatan bahwa Belanda menguasai bagian barat pulau Timor dan Portugis menguasai bagian timurnya. Sekarang Timor Barat atau dahulu dikenal sebagai Timor Belanda sampai 1949, telah menjadi bagian Provinsi Nusa Tenggara Timur - Indonesia, sedangkan Timor Timur atau dahulu dikenal sebagai Timor Portugis, sebuah koloni Portugis sampai tahun 1975 dan sempat menjadi bagian dari Indonesia hingga tahun 1999, dan pada tahun 2002 telah menjadi negara merdeka Republik Demokratik Timor Leste.

Senin, 28 April 2014

Diaspora dan Yudaisme Rabinik

Catherine Hazser

Studi tentang sejarah, sastra, dan keyakinan dan praktik Yahudi kuno di Tanah Israel dan Diaspora agama memberikan latar belakang yang tepat dan konteks untuk mempelajari buku-buku selanjutnya dari Alkitab Ibrani, Apocrypha dan Pseudepigrapha, dan tulisan-tulisan Perjanjian Baru. Dari waktu pembuangan ke Babel, dan terutama dari Helenistik kali dan seterusnya, sebuah Diaspora Yahudi yang hidup ada bersama komunitas Yahudi di Tanah Israel (lihat Barclay 1996; Rutgers 1995 dan 1998; Ishak dan Oppenheimer 1996). Selama masa Kuil Kedua (520 SM sampai 70 M.) dan sepanjang kali rabbi Israel  tetap menjadi pusat dunia Yahudi (lih. Gafni 1997).

Scribes Anda Synagoggues (Hukum Taurat dan Sinagoge)

SCRIBES AND SYNAGOGGUES

Lester L. Grabbe

The topics of scribes and synagogues could be treated separately, since it is a matter of interpretation as to whether they had anything to do with each other. Nevertheless, modern theories have not infrequently seen both scribes and synagogues as ‘lay’ institutions, over against priests and the temple. Before considering the question of their relationship, the two topics will be looked at separately.


SCRIBES

Scribes were the backbone of administration in the ancient and Hellenistic Near East. As those able to read and write, and trained in record keeping and document drafting, they were necessary in every society. When literacy and the production of writings are discussed in scholarly writings on the Bible, the place and importance of professional scribes is not always recognized.

Interaksi Edukatif Guru PAK

Pengertian
Mengajar bukan tugas yang ringan bagi guru konsekuensi tanggung jawab guru juga berat. Di kelas guru akan berhadapan dengan sekelompok anak didik dengan segala persamaan dan perbedaannya. Karena tugas guru yang berat itu, maka mereka berprofesi sebagai guru harus memiliki dan menguasai serta memahami interaksi edukatif terutama dari aspek alat material serta selalu aktif kreatif menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar. Guru yang efektif adalah guru yang mampu membawa siswanya dengan berhasil mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar”.[1]

Minggu, 27 April 2014

Suku Pomak di Rumania


Pendahuluan/Sejarah

Suku bangsa Pomak adalah orang-orang Slavia yang hidup di daerah Balkan, bagian utara benua Eropa. Suku bangsa ini biasanya dikategorikan sebagai orang Bulgaria karena mereka berbicara dengan dialek yang mirip dengan yang dipakai orang Bulgaria, memiliki ciri-ciri yang mirip dengan orang Bulgaria, dan melakukan praktik-praktik budaya yang tidak jauh berbeda dari orang-orang Bulgaria. Namun demikian, mereka berbeda karena mereka tidak menggunakan nama-nama yang umumnya dipakai oleh orang Bulgaria dan karena mereka memeluk agama Islam, bukan agama Kristen Ortodoks seperti kebanyakan orang Bulgaria. Suku Pomak mungkin mulai memeluk agama Islam pada tahun 1370-an. Sebuah tradisi mengatakan bahwa sebenarnya, mereka tidak memeluk agama Islam dengan sukarela, mereka dipaksa untuk melakukannya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, suku Pomak mulai mengadopsi berbagai budaya-budaya Islam, seperti mengharuskan para perempuan mereka memakai jilbab.

Kitab Raja-raja

Garis Besar Isi Kitab Raja-raja

Raja-raja menceritakan sejarah kerajaan Israel mulai dari kerajaan bersatu sampai pembuangan. Segi pandangannya bersifat teologis.
  1. Kerajaan Salomo (1 Raja-raja 1:1-11:43). Ia naik takhta (1-2), mendapat sukses (3-10) dan kegagalan (11).
  2. Pecahnya kerajaan bersatu (1 Raja-raja 12-2 Raja-raja 17). Kerajaan pecah menjadi Yehuda di bawah pemerintahan Raja Rehabeam, dan Israel, suku utara (terbanyak) di bawah Raja Yerobeam. Sejak terpecah, kerajaan Israel sangat dipengaruhi agama kafir, terjadi beberapa kali kudeta dan pembunuhan sebelum bangsa ini dibuang ke Asyur. Yehuda tidak terlalu terpengaruh oleh agama kafir, mereka dapat bertahan hanya karena Allah setia pada perjanjian-Nya dengan Daud. Nabi Elia dan nabi Elisa terlibat dalam riwayat Raja-raja, khususnya di Israel.

Kitab Yakobus

Penulis

Sampai abad 4 Surat ini tidak mendapat pengakuan secara umum. Orang ragu-ragu menerimanya karena kurang pasti mengenai penulis, yang menerangkan dirinya sebagai ‘hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus’ (Yakobus 1:1). Umumnya sependapat bahwa Yakobus anak Zebedeus sudah lama mati martir, sehingga tak mungkin dia penulis Surat ini. Tapi di Spanyol pada abad Pertengahan Eropa, tradisi mengatakan bahwa dialah penulis Surat itu. Dan dalam suatu naskah abad 10 Codex Corbeiensis, yang memuat naskah Latin abad 4 dari Surat itu, disebut dialah penulisnya.

Contoh Pokok Pikiran Tokoh Pendidikan Agama Kristen

Origenes (185-254)

Origenes meyakini bahwa pemikiran manusia juga masih terbatas, sehingga manusia masih memerlukan penyataan dari Allah melalui Alkitab dan Yesus Kristus. Dan dengan segala kemampuannya ia berusaha untuk memahami Alkitabiah sebagai landasan yang kuat, dan asas-asas penafsirannya sudah lama dikenal orang banyak yaitu:

Yesus Sebagai Pendidik

Oleh: B.S. Sidjabat

Pengantar
Sebagai orang Kristen kita percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Mesias yang mengerjakan penebusan dan pengampunan dosa bagi segenap umat manusia (Yoh 3:16; 1Pet 2:24; 1Kor 15:3-5). Atas dasar kesaksian Alkitab, kita juga bahkan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Dia ilahi dan sekaligus manusiawi secara sempurna, penuh kasih sayang dan anugerah (Yoh 1:1-3, 14, 18).