Kamis, 30 Mei 2013

Sejarah Alkitab (Bagian Satu)

Alkitab

Selama kurang lebih 50 tahun, telah dilaporkan bahwa Alkitab adalah buku yang paling banyak terjual dalam sejarah dunia.
Alkitab ditulis oleh sekitar 40 orang dalam kurun waktu kurang lebih 1600 tahun dari 1500 SM hingga sekitar 100 M. Orang-orang ini menulis karena didorong oleh Roh Kudus (2 Pet. 1:21). Mereka menuliskan kata-kata yang bukan diajarkan oleh kebijakan manusia tetapi oleh Roh Kudus (1 Kor. 2:13).




Alkitab Berbahasa Inggris
  • Terjemahan pertama Alkitab berbahasa Inggris dimulai oleh John Wycliffe dan diselesaikan oleh John Purvey pada tahun 1388 M.
  • Edisi pertama dari Alkitab Amerika kemungkinan diterbitkan sekitar sebelum tahun 1752 M.
  • Alkitab berdasarkan data tahun 1964, telah diterjemahkan - seluruhnya atau sebagian - ke lebih dari 1.200 bahasa dan dialek.
  • Alkitab dibagi ke dalam pasal-pasal oleh Stephen Langton sekitar tahun 1228 M.
  • Perjanjian Lama dibagi ke dalam ayat-ayat oleh R. Nathan dalam tahun 1448 M dan Perjanjian Baru dibagi oleh Robert Stephanus dalam tahun 1551 M.
  • Ada 66 kitab di dalam Alkitab, 39 dalam PL and 27 dalam PB. (Catatan: 3 x 9 = 27).
  • PL memiliki 929 pasal and 23.214 ayat. PB mempunyai 260 pasal dan 7.959 ayat.
  • Dalam PL, kitab terpanjang adalah Mazmur. Kitab terpendek adalah Obaja.
  • Dalam PB, kitab terpanjang adalah Kisah Para Rasul. Terpendek adalah 3 Yohanes.
  • Kata "Allah (God)" muncul 4.379 kali dalam Alkitab berbahasa Inggris. Kata "Tuhan (Lord)" muncul 7.738 kali dalam Alkitab berbahasa Inggris.
  • Kitab Yesaya direferensikan 419 kali di dalam 23 kitab Perjanjian Baru; Mazmur 414 kali dalam 23 kitab; Kejadian 260 kali dalam 21 kitab.
Hal-hal tidak lazim dalam Alkitab
  • Metusalah hidup hingga umur 969 tahun (Kej. 5:27).
  • Anak-anak Allah mengambil istri anak-anak perempuan manusia (Kej. 6:2).
  • Bayi yang tangannya diikat dengan benang kirmizi sebelum ia lahir (Kej. 38:28-29).
  • Perang yang dimenangkan karena ada orang yang mengangkat tangannya (Keluaran 17:11).
  • Manusia diajak berbicara oleh seekor keledai (Bil. 22:28-30).
  • Orang yang memiliki tempat tidur dengan panjang 13.5 kaki dan lebar 6 kaki (Ul. 3:11).
  • Wanita-wanita yang harus mencukur rambutnya dahulu sebelum boleh menikah (Ul. 21:11-13).
  • Matahari tidak bergerak sehari penuh (Yos. 10:13).
  • Suatu tentara yang terdiri dari 700 orang kidal (Hakim-hakim 20:16).
  • Orang yang rambutnya seberat 6 pon ketika dicukur setiap tahun (2 Sam. 14:26).
  • Manusia yang memiliki 12 jari tangan dan 12 jari kaki (2 Sam. 21:20).
  • Seorang ayah yang memiliki delapan puluh delapan anak (2 Taw. 11:21).
  • Matahari beredar mundur (Yesaya 38:8).
  • Perempuan sundal sebagai leluhur dari Kristus (Matt. 1:5).


Apakah Kanon Alkitab itu?

Kata "Kanon" berarti "standar" atau "aturan".  Ia adalah daftar dari Tulisan-Tulisan yang berwibawa dan diinspirasikan oleh Allah. Agama yang berbeda memiliki kanon yang berbeda.
Dalam Yudaisme, kanon hanya terdiri dari kitab-kitab Perjanjian Lama.
Dalam Kristen Protestan, kanon adalah kumpulan tulisan dalam Alkitab yang terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru.
Dalam agama Katolik Roma, kitab-kitab tambahan ditambahkan tahun 1546. Kitab-kitab ini dikenal dengan kitab apocryphal: Tobit, Yudith, 1 and 2 Makabe, Kebijakan Salomo, Ecclesiasticus (Sirakh), dan Barukh. Perlu saya tambahkan di sini adalah bahwa kaum Katolik Roma berpendapat bahwa kitab-kitab apocryphal tersebut juga diinspirasikan oleh Allah dan mereka didukung juga oleh kaum Kristen Ortodoks Timur, Koptik dan gereja-gereja Armenian. Gerakan Protestan menolak kitab-kitab apocryphal tersebut.
Dalam Mormonisme, 4 kitab tambahan ditambahkan ke dalam Kanon: The book of Mormon (kitab Mormon), the Book of Abraham (Kitab Abraham), the Doctrine and Covenants (Doktrin dan Perjanjian), dan the Pearl of Great Price (Mutiara yang sangat berharga).
Dalam Christian Science satu kitab lain ditambahkan ke dalam Kanon. Kitab ini berjudul "Science and Health with Key to the Scriptures" (Sains dan Kesehatan dengan Kunci ke dalam Pemahaman Alkitab) yang ditulis oleh Mary Baker Eddy.
Dalam Islam, kitab-kitab kanon mereka disebut Al Quran.

Kanon Kristen Protestan
Perjanjian Lama
Perjanjian Baru

Pentatuk (kelima kitab Musa) -
5 kitab
Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan

Kitab-kitab Sejarah - 12 kitab
Yosua, Hakim-hakim, Rut, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-Raja, 2 Raja-Raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester.
Puisi - 5 kitab
Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung

Nubuat - 17 kitab
Nabi-nabi besar - Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel
Nabi-nabi kecil   - Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi

Kitab-kitab Sejarah
-  5 kitab
Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul
Surat-surat Paulus - 13 kitab
Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika. 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon
Surat-surat non Paulus - 9 kitab
Ibrani, Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, Wahyu

Catatan:  Beberapa penulis menggolongkan kitab Ibrani sebagai surat dari Paulus.


Kitab-kitab Perjanjian Baru

  • Kitab-kitab sejarah - Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul
  • Surat-surat Paulus - Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika. 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon
  • Surat-surat non Paulus - Ibrani, Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, Wahyu
Historical Books
  1. Matius - Mempresentasikan Yesus sebagai Mesias. Silsilah Yesus dari garis keturunan Yusuf. Penggenapan nubuat-nubuat Perjanjian Lama.
  2. Markus - Mempresentasikan Yesus sebagai Hamba. 1/3 dari injilnya berbicara mengenai minggu terakhir hidupNya.
  3. Luke - Mempresentasikan Yesus sebagai Anak Manusia yang datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang. Silsilah Yesus dari garis keturunan Maria. Merupakan kitab terpanjang.
  4. Yohanes - Mempresentasikan Yesus sebagai Allah dalam daging manusia, sang Kristus, sehingga anda menjadi percaya.
  5. Kisah Para Rasul - Catatan sejarah dari kenaikan Yesus hingga perjalanan - perjalanan misi Paulus.
Surat-surat Paulus
  1. Roma - Penelaahan yang sistematis atas pembenaran, pengudusan, dan pemuliaan. Menelaah rencana Allah atas orang Yahudi maupun non Yahudi.
  2. 1 Korintus - Surat ini menyoroti perpecahan dalam jemaat dan teguran atas pelanggaran susila, masalah mencari keadilan kepada orang-orang yang tidak beriman, dan kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam Perjamuan Kudus. Juga menyinggung tentang penyembahan berhala, pernikahan, dan kebangkitan.
  3. 2 Korintus - Pembelaan Paulus atas kerasulannya.
  4. Galatia - Paulus membuktikan kesalahan dari legalisme (menganggap Hukum Taurat sebagai mutlak dalam memperoleh keselamatan) dan menelaah mengenai tempat yang layak bagi anugrah di dalam kehidupan orang-orang Kristen.
  5. Efesus - Posisi orang percaya di dalam Kristus dan informasi mengenai peperangan rohani.
  6. Filipi - Paulus membicarakan tentang pemenjaraannya, kasihnya kepada jemaat di Filipi. Ia mendesak mereka ke arah kesalehan dan memperingatkan mereka akan bahaya legalisme.
  7. Kolose - Paulus memfokuskan pada keutamaan Yesus dalam penciptaan, penebusan, dan kekudusanNya.
  8. 1 Tesalonika - Pelayanan Paulus kepada jemaat Tesalonika. Pengajaran mengenai kesucian dan menyinggung tentang kembalinya Kristus untuk yang kedua kalinya.
  9. 2 Tesalonika - Koreksi-koreksi atas pendapat yang salah mengenai Hari Tuhan.
  10. 1 Timotius - Instruksi-instruksi kepada Timotius mengenai kepemimpinan yang benar dan cara-cara menghadapi ajaran sesat, peranan wanita, doa, dan syarat-syarat bagi penilik jemaat dan diaken.
  11. 2 Timotius - Sepucuk surat untuk menguatkan Timotius.
  12. Titus - Paulus meninggalkan Titus di Kreta guna menggembalakan gereja-gereja di sana. Syarat-syarat menjadi penatua, penilik jemaat.
  13. Filemon - Supucuk surat kepada seorang tuan mengenai budaknya yang melarikan diri. Permohonan Paulus kepada Filemon supaya mengampuni Onesimus.
Surat-surat non Paulus.
  1. Ibrani - Supucuk surat kepada jemaat Kristen Yahudi yang sedang terancam bahaya kembali memeluk Yudaisme. Surat ini menunjukkan superioritas Kristus dibandingkan dengan sistem Perjanjian Lama. Menyinggung juga tentang keimaman Melkisedek. (Surat ini mungkin berasal dari Paulus. Banyak didebatkan mengenai siapa sesungguhya pengarang surat ini).
  2. Yakobus - Sebuah desakan praktis untuk menjalani kehidupan Kristiani yang mencerminkan kehidupan yang telah lahir baru. Surat ini menekankan pemeriksaan atas diri sendiri terhadap bukti-bukti dari hidup yang telah diubahkan.
  3. 1 Petrus - Petrus menuliskan surat ini untuk menguatkan penerima suratnya dalam penderitaan mereka dan agar mereka tetap rendah hati. Menyinggung juga masalah baptisan.
  4. 2 Petrus - Membicarakan mengenai batin tiap pribadi, peringatan mengenai ajaran palsu, dan menyinggung mengenai Hari Tuhan.
  5. 1 Yohanes - Yohanes mendeskripsikan persekutuan yang sejati dari orang-orang percaya dengan sesama orang percaya dan dengan Allah. Melukiskan Allah sebagai Terang dan Kasih. Mendorong agar orang-orang Kristen berjalan di dalam Allah. Banyak menyinggung mengenai kasih Kristiani.
  6. 2 Yohanes - Puji-pujian untuk mereka yang berjalan di dalam Kristus dan sebuah peringatan untuk tetap berjalan di dalam kasih Allah.
  7. 3 Yohanes - Yohanes berterimakasih kepada Gayus atas kebaikannya terhadap jemaat Allah dan menegur Diotrefes.
  8. Yudas - Mengekspos guru-guru palsu dan menggunakan ibarat-ibarat dalam Perjanjian Lama dalam melukiskan penghakiman atas mereka. Nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman.
  9. Wahyu - Penglihatan yang penuh dengan simbol/ perlambangan mengenai pemberontakan, penghakiman, dan akhir dari segala sesuatu.



Kitab-kitab Perjanjian Lama

Perjanjian Lama - 39 kitab seluruhnya
Pentatuk (kelima kitab Musa) - 5 kitab
Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan

Kitab-kitab Sejarah - 12 kitab
Yosua, Hakim-hakim, Rut, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-Raja, 2 Raja-Raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester.

Puisi - 5 kitab
Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung

Nubuat - 17 kitab
Nabi-nabi besar - Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel
Nabi-nabi kecil   - Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.

Pentatuk (kelima kitab Musa) - 5 kitab
  1. Kejadian - Penciptaan, Kejatuhan, Banjir besar, penyebaran bangsa-bangsa, Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Perbudakan di Mesir.
  2. Keluaran - Perbudakan, Musa, 10 tulah, Paskah, Meninggalkan Mesir, Penyeberangan Laut Merah, Gunung Sinai dan kesepuluh Perintah Allah.
  3. Imamat - Perintah-perintah mengenai sistem korban dan keimaman. Perintah-perintah mengenai kesucian moral.
  4. Bilangan - Masih di Gunung Sinai, rakyat Israel membuat patung untuk disembah, penghukuman, 40 tahun pengembaraan di padang gurun dimulai.
  5. Ulangan - Penjelasan Musa mengenai tindakan Allah atas bangsa Israel, Kesepuluh Firman (Perintah Allah), hukum-hukum mengenai tata cara ibadah, hukum sosial dan sipil, and pembaharuan perjanjian.
Kitab-kitab Sejarah - 12 kitab seluruhnya
  1. Yosua - Paruh pertama kitab Yosua berbicara tentang 7 tahun penaklukan Tanah Perjanjian. Paruh kedua mengenai pembagian Tanah tersebut kepada bangsa Israel.
  2. Hakim-hakim - Masa Hakim-hakim. Banyak yang jahat. Bangsa Israel tidak mengusir semua penduduk Kanaan dan mulai mengambil bagian dalam penyembahan berhala. 7 putaran penindasan bangsa asing, penyesalan, dan pembebasan. Namun akhirnya, bangsa Israel gagal memetik pelajaran dari kejadian-kejadian tersebut.
  3. Rut - Boas mendapat hak menebus Rut, menebus Rut si orang Moab. Berbicara mengenai kebajikan, kasih, dan kesetiaan kepada Tuhan.
Ke 6 kitab berikut berbicara mengenai masa antara Samuel hingga Pembuangan
  1. Satu Samuel - Samuel membawa bangsa Israel dari masa hakim-hakim ke Raja Saul
  2. Dua Samuel - Daud menjadi raja, berzinah, dan membunuh.
  3. Satu Raja-Raja - Salomo, kerajaan Israel menjadi kuat. Solomo mati dalam tahun 931 S.M., lalu perpecahan suku-suku: 10 ke utara dan 2 ke selatan.
  4. Dua Raja-Raja - Kerajaan yang terpecah. Ke 19 raja-raja Israel adalah raja yang jahat; karenanya, ditawan di Assiria (722 S.M.). Di Yudea, 8 dari ke 19 raja adalah raja yang jahat namun ikut dibuang juga.
  5. Satu Tawarikh - Menceritakan kembali sejarah bangsa Israel hingga meninggalnya Daud.
  6. Dua Tawarikh - Menceritakan riwayat Salomo, pembangunan Bait Allah. Sejarah Yehuda.
Tiga kitab berikutnya bertutur tentang restorasi Israel.
  1. Ezra - Raja Koresy mengijinkan sebagian besar bangsa Israel kembali ke tanah Israel. Zerubabel memimpin mereka (539 S.M.). Ezra kembali belakangan bersama lebih banyak orang Yahudi (458 S.M.) Membangun Bait Allah.
  2. Nehemia - Membangun tembok Yerusalem. Nehemia mendapat ijin dari raja Persia untuk membangun kembali tembok-tembok tersebut (444 S.M.). Kebangunan di Israel.
  3. Ester - Menceritakan kejadian yang terjadi pada masa antara pasal 6 dan 7 dari kitab Ezra. Mordekai. Rencana untuk membunuh bangsa Israel.
Puisi - 5 kitab
  1. Ayub - Orang benar yang diuji oleh Allah. Berhadapan dengan kekuasaan Allah.
  2. Mazmur - Terdiri dari 5 bagian. Puji-pujian dalam bentuk lagu. Mencakup tema yang luas
  3. Amsal - Kebijakan praktis untuk masalah sehari-hari.
  4. Pengkotbah - Semuanya sia-sia. Kebijakan manusia adalah sia-sia.
  5. Kidung Agung - Nyanyian antara Salomo dan pengantin Shulammite-nya, menceritakan kasih antara seorang pria dan seorang wanita.
Nubuat - 17 kitab

Nabi-nabi besar - 5 kitab
  1. Yesaya - Melihat dosa Yehuda dan mengumumkan penghukuman Allah. Hizkia. Pemulihan dan berkat-berkat pada masa yang akan datang.
  2. Yeremia - Dipanggil Allah untuk mengumumkan berita penghakiman atas Yehuda, yang kemudian terjadi. Allah menetapkan Perjanjian Baru.
  3. Ratapan - 5 puisi ratapan. Mengisahkan kekalahan dan kejatuhan Yerusalem.
  4. Yehezkiel - Ia melayani kaum Israel dalam pembuangan di Babilonia. Mengisahkan akhir zaman.
  5. Daniel - Banyak penglihatan atas kejadian di masa depan yang terjadi baik terhadap kaum kafir maupun Israel.
Nabi-nabi kecil - 12 kitab
  1. Hosea - Kisah Hosea dan istrinya yang tidak setia, Gomer. Merepresentasikan kasih dan kesetiaan Allah atas perzinahan spiritual bangsa Israel. Israel akan dihukum dan dipulihkan.
  2. Yoel - Mengumumkan masa depan yang mengerikan dengan menggunakan perumpamaan belalang. Penghukuman akan terjadi tetapi berkat-berkat akan menyusul.
  3. Amos - Mengingatkan Israel akan penghakiman yang akan terjadi. Israel menolak peringatan Allah.
  4. Obaja - Pengumuman melawan Edom, negara tetangga Israel yang bergembira atas penghakiman atas Yerusalem. Nubuatan mengenai kehancuran mereka.
  5. Yunus - Yunus mengumumkan penghakiman yang akan datang terhadap Niniweh. Tetapi mereka bertobat dan penghakiman dibatalkan.
  6. Mikha - Deskripsi lengkap mengenai kebusukan moral di semua tingkatan masyarakat Israel. Allah akan menghakimi tetapi juga akan mengampuni dan memulihkan.
  7. Nahum - Niniweh telah murtad (sekitar 125 tahun sesudah Yunus) dan akan dihancurkan.
  8. Habakuk - Menjelang akhir kerajaan Yehuda, Habakuk bertanya kepada Allah mengapa Ia tidak bertindak atas dosa-dosa Yehuda. Allah menjawab Ia akan memakai tangan bangsa Babilonia. Habakuk bertanya bagaimana mungkin Allah memanfaatkan tangan suatu bangsa yang lebih busuk dari Yehuda.
  9. Zefanya - Temanya adalah seputar Hari Tuhan dan penghakimanNya serta berkat-berkat yang akan terjadi sesudahnya. Yudea tidak akan bertobat, kecuali beberapa gelintir sisanya, dan mereka akan dipulihkan.
  10. Hagai - Bangsa Israel gagal mengutamakan Allah, dengan membangun terlebih dahulu rumah mereka sendiri ketimbang Bait Allah. Karenanya, mereka tidak akan maju-maju.
  11. Zakharia - Zakharia memberi semangat kepada bangsa Yahudi untuk menyelesaikan pembangunan Bait Allah. Banyak nubuatan Mesianik.
  12. Maleakhi - Umat Allah tidak disiplin dalam menjalankan kewajiban mereka terhadap Allah. Semakin jauh dari Allah. Kompromistis dalam hal moral. Pengumuman akan penghakiman yang akan terjadi.



Penafsiran Alkitab

Alkitab adalah Firman Tuhan. Tetapi beberapa penafsiran atas Alkitab bukanlah Firman Tuhan. Ada banyak kultus dan kelompok-kelompok Kristen yang memakai Alkitab dan mengklaim bahwa penafsiran merekalah yang paling tepat. Seringkali, penafsiran-penafsiran tersebut berbeda satu sama lain bahkan bisa sangat bertentangan. Hal ini tidaklah berarti bahwa Alkitab adalah dokumen yang membingungkan. Melainkan, masalahnya ada pada mereka yang menafsirkannya dan metode yang mereka pakai.
Karena kita adalah orang-orang berdosa, kita tidaklah mampu menafsirkan Firman Tuhan secara sem-purna setiap saat. Tubuh, pikiran, keinginan, dan emosi kita dipengaruhi oleh dosa dan menyebabkan penafsiran yang akurat 100% adalah hal yang tidak mungkin kita lakukan. Hal ini tidaklah lalu berarti pemahaman yang akurat atas Firman Tuhan adalah hal yang tidak mungkin. Tetapi ini bermakna kita harus mendekati Firman-Nya dengan lebih hati-hati, rendah hati, dan menggunakan akal sehat. Lagi pula, kita perlu bimbingan dari Roh Kudus dalam menafsirkan Firman Tuhan. Bagaimanapun, Alkitab itu diinspirasikan oleh Allah dan ditujukan kepada umat-Nya. Roh Kudus selalu membantu kita memahami makna dari Firman Tuhan dan bagaimana mengaplikasikannya.
Sebagai manusia, dalam rangka mengurangi kesalahan dalam penafsiran kita, kita perlu untuk mema-hami beberapa metode-metode dasar dalam menafsirkan Alkitab. Saya akan mendaftarkan beberapa prinsip-prinsip dalam bentuk pertanyaan, lalu menjawabnya satu persatu melalui contoh.
Saya menawarkan prinsip-prinsip berikut sebagai petunjuk dalam memeriksa suatu bagian Alkitab. Prinsip-prinsip ini tidaklah terlalu mendalam ataupun diset secara kaku.
  1. Siapakah yang menulis/ mengatakan bagian Alkitab ini dan kepada siapakah perkataan ini ditujukan?
  2. Apakah yang dikatakan oleh bagian Alkitab ini?
  3. Adakah kata-kata atau frasa di dalam bagian Alkitab tersebut yang perlu periksa secara seksama (karena kurang jelas maknanya)?
  4. Apakah konteks langsungnya?
  5. Apakah konteks yang lebih luas dalam pasal atau kesuluruhan kitab di mana bagian Alkitab tersebut berada?
  6. Apakah ayat-ayat yang berhubungan dengan pokok bahasan bagian Alkitab tersebut dan bagaimana efek dari ayat-ayat tersebut terhadap pemahaman atas bagian Alkitab tersebut?
  7. Apakah latar belakang sejarah dan kebudayaannya?
  8. Apakah yang dapat saya simpulkan dari bagian Alkitab ini?
  9. Apakah kesimpulan saya ini sesuai atau tidak dengan bagian-bagian lain Alkitab yang berhubungan dan pendapat orang lain yang telah mempelajari bagian Alkitab ini?
  10. Apakah yang telah saya pelajari dan harus saya terapkan dalam hidup saya?
Guna menunjukkan kepada anda bagaimana jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dapat mempenga-ruhi penafsiran anda atas suatu bagian Alkitab, Saya telah memilih satu bagian Alkitab yang jika dipela-jari secara baik-baik, akan menuntun anda pada penafsiran yang sangat berbeda dari yang biasa diterima orang. Saya membiarkan anda untuk menentukan apakah penafsiran saya ini akurat atau tidak.
Bagian yang akan saya pakai adalah Mat. 24:40, "Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan;".

1. Siapakah yang menulis/ mengatakan bagian ini dan kepada siapakah perkataan ini ditujukan?
Yesus yang mengatakan kata-kata tersebut dan dicatat oleh Matius. Yesus mengatakannya kepada murid-murid-Nya sebagai reapons dari suatu pertanyaan, yang akan kita lihat nanti.

2. Apakah yang dikatakan oleh bagian Alkitab ini?
Bagian ini semata-mata hanya mengatakan bahwa ada satu dari dua orang yang di ladang yang akan dibawa. Tidak dikatakan ke mana, mengapa, kapan, atau bagaimana. Hanya dikatakan bahwa satu orang akan dibawa. Tidak dijelaskan apakah ladang itu milik seseorang atau berada di suatu lokasi tertentu.

3. Adakah kata-kata atau frasa di dalam bagian Alkitab tersebut yang perlu periksa secara seksama (karena kurang jelas)?
Tidak ada kata khusus dalam ayat ini yang jelas-jelas perlu diperiksa lebih jauh (sudah cukup jelas), tetapi demi keperluan latihan ini, saya akan menelaah kata"diambil". Dengan memakai Strong Concordance dan sebuah kamus kata-kata Perjanjian Baru (Vine's, contohnya), saya dapat mencek kata Yunani yang dipakai dan memahaminya. Bahasa Yunani yang dipakai di sini adalah paralambano. Artinya "1) membawa, membawa berikut orangnya  2) menerima sesuatu kiriman."
Satu hal yang perlu dijelaskan di sini adalah bahwa dalam mempelajari suatu kata, suatu kata itu baru memiliki makna ketika berada dalam konteks. Sebagai contoh, kata "kasih" dalam bahasa Yunaninya "agapao." Umumnya diartikan sebagai "kasih illahi." Hal ini jelas terlihat dalam pemakaiannya dalam Yohanes 3:16 . Bagaimanapun, kata yang sama dipakai oleh Yesus dalam Lukas 11:43 dengan arti yang berbeda.  Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.". Kata suka yang dipakai di sini adalah terjemahan dari bahasa Yunani "agapao." Dari konteksnya tampak jelas bahwa arti kata agapao di sini lebih cocok diartikan sebagai "total komitmen kepada."
Terus, kita juga haruslah berhati-hati jangan sampai memasukkan/ memaksakan makna kontekstual suatu kata dalam suatu kalimat tertentu ke kata yang sama dalam kalimat yang lain tanpa memperhati-kan konteks barunya. Sebagai contoh: 1) Teruna itu masih hijau. 2) Pohon itu hijau. Kata hijau yang pertama bermakna "baru dan belum berpengalaman." Yang kedua bermakna warna hijau. Bisakah kita memaksakan makna kontekstual dari kalimat yang satu ke yang lain? Itu bukanlah ide yang baik.
4. Apakah konteks langsungnya?
Di sinilah ayat tersebut akan memiliki maknanya, konteks langsungnya adalah sebagai berikut: Mat. 24:37-42, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 39dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 40Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 41Kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 42Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang."
Secara langsung dapat kita lihat bahwa orang yang dibawa dalam ayat 40 adalah sejajar dengan orang yang dibawa pada ayat 39. Dan makna kata diambil pun sama.
Suatu pertanyaan lain patut ditanyakan. Siapakah yang dibawa dalam ayat 39? Apakah itu Nuh atau orang-orang yang sedang makan dan minum itu? Jawaban atas pertanyaan ini akan membantu kita memahami lebih baik makna dari bagian Alkitab ini. Karenanya, langkah penafsiran berikut akan sangat membantu kita.
5. Apakah konteks yang lebih luas dalam pasal atau kesuluruhan kitab di mana bagian Alkitab tersebut berada?
Suatu bagian Alkitab seharusnya dilihat dalam konteksnya, tidak hanya dalam konteks langsung dari ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, tetapi juga dalam konteks pasal di mana ia berada dan kitab di mana ia tertulis.
Pembahasan Kristus dari mana ayat kita diambil, dimulai dengan sebuah pertanyaan. Yesus yang baru saja meninggalkan bait Allah dan dalam ayat 2 mengatakan kepada murid-muridnya: "...sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Lalu di ayat ke 3 murid-murid bertanya kepada Yesus, "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"  Yesus lalu melanjutkan dengan nubuat mengenai hal-hal yang akan terjadi pada akhir zaman. Ia berbicara mengenai Mesias palsu, penderitaan, matahari yang akan menjadi gelap, kedatanganNya yang kedua, dan mengenai dua orang di ladang di mana salah satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan.
Konteksnya menjadi jelas yaitu mengenai eskatologi. Artinya, bagian Alkitab ini berurusan dengan hal-hal akhir zaman, atau suatu waktu sesaat sebelum kembalinya Kristus untuk kedua kalinya. Kebanyakan orang berpikir bahwa Mat. 24:40 mengacu kepada rapture (pengangkatan) seperti yang dibicarakan pada  1 Tes. 4:16-17. Mungkin. Tetapi menarik rasanya untuk mencatat bahwa konteks dari ayat tersebut tampaknya menunjukkan seolah orang yang jahatlah yang akan diambil, bukan yang baik.
Lalu, saat ini mungkin anda berpikir bahwa metode pernafsiran ini sebenarnya tidak bagus-bagus amat. Bagaimanapun, ayat "satu dibawa, satu ditinggal" jelas-jelas mengenai rapture. Benar? Well, mungkin. Coba anda perhatikan, kita semua mendekati Alkitab dengan membawa serta praduga kita. Ada kalanya hal ini benar, ada kalanya salah. Kita harus selalu siap sedia mendapati bahwa apa yang kita pikirkan ternyata berbeda dengan apa yang dikatakan Alkitab. Jika kita tidak bersedia, maka kita adalah orang yang sombong. Dan Allah jauh dari orang yang sombong (Mazmur 138:6).
6. Apakah ayat-ayat yang berhubungan dengan pokok bahasan bagian Alkitab tersebut dan bagaimana efek dari ayat-ayat tersebut terhadap pemahaman atas bagian Alkitab tersebut?
Kebetulan ada ayat-ayat yang berhubungan, kenyataannya, suatu bagian lain Alkitab yang paralel dengan yang di atas dapat ditemukan dalam Lukas 17:26-27. "Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah kelak pada hari-hari Anak Manusia: 27mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan,sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua."
Segera kita temukan bahwa ayat-ayat yang berhubungan dalam Lukas ini sungguh mempengaruhi pemahaman kita mengenai ayat Matius yang kita bahas di atas. Tampak jelas dari ayat-ayat dalam Lukas ini bahwa mereka yang akan dibawa oleh banjir adalah mereka yang makan minum dan kawin mengawinkan itu. Dengan kata lain, bukan anak Tuhan yang akan diambil, tetapi mereka yang fasik.
Seperti yang dapat anda lihat, hal ini memiliki akibat yang besar pada bagaimana kita memahami bagian Alkitab di Mat. 24:40. Apakah konteks yang ada sungguh-sungguh menunjukkan bahwa orang yang ada di ladang yang akan dibawa itu adalah mereka yang jahat? Juga, bagaimanakah akibat yang dibawa oleh konteks ini atas praduga saya sebelumnya? Mari kita baca sekali lagi ayat tersebut dalam konteknya. Mat. 24:37-42,"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 39dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 40Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 41Kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 42Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang."
Jadi bagaimana pendapat anda sekarang? Apakah yang akan dibawa itu yang baik atau yang jahat? Lalu, apakah ayat ini mengacu kepada rapture atau tidak? Hanya sekedar bertanya.
Bagian yang berhubungan lainnya adalah Mat. 13:24-30 di mana Yesus memberikan perumpamaan mengenai penabur yang menabur benih yang baik pada ladangnya dan seseorang yang lain menabur ilalang pada ladang yang sama. Pembantu-pembantu bertanya kepada tuannya apakah mereka harus segera menuai gandumnya. Tetapi, dalam ayat 30, Yesus berkata, "Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu ituaku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
Hal yang patut dicatat di sini adalah bahwa yang pertama-tama dikumpulkan adalah ilalang-ilalang, bukan gandum. Hal ini sangat menarik karena Yesus menjelaskan perumpamaan ini dalam Mat. 13:36-43 dan menyatakan bahwa mereka akan dilempar ke dalam tungku pembakaran.
Tambahan lagi, ketika kita kembali ke Lukas 17:1, yang merupakan ayat paralel dari Mat 24, kita menda-pati bahwa murid-murid bertanya kepada Yesus suatu pertanyaan yang dijawab oleh pernyataan Yesus "Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggal-kan." Dalam ayat ke 37 Kata mereka kepada Yesus:"Di mana, Tuhan?". Kata-Nya kepada mereka:"Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar"
Mereka akan dibawa ke tempat maut.
7. Apakah latar belakang sejarah dan kebudayaannya?
Pertanyaan ini lebih sulit dijawab. Dibutuhkan lebih banyak riset. Komentari-komentari layak dipelajari di sini karena komentari umumnya menyediakan latar belakang sejarah dan kebudayaan yang akan membantu mengungkapkan makna suatu teks.
Dalam konteks ini, Israel sedang dalam penjajahan Romawi. Mereka telah dilarang memakai hak atas hukum yang utama, pemerintahan sendiri, dan dikebiri dari kemampuan berperang. Romawi telah mendominasi negara kecil tersebut. Yudaisme ditolerir oleh para pemimpin Romawi. Lagipula, bagi mereka Israel hanyalah suatu negara kecil yang jauh dan penduduknya sangat fanatik dengan agama mereka. Jadi, Romawi memperbolehkan Israel untuk dipimpin oleh boneka politik yang berasal dari orang Yahudi sendiri.
Bait Allah adalah tempat pemujaan bagi komunitas Yahudi. Di sanalah darah korban dicurahkan oleh imam agung untuk penebusan seluruh bangsa. Dibutuhkan 46 tahun untuk membangun bait tersebut (Yohanes 2:20). Yesus mengatakan bahwa bait tersebut akan dihancurkan, pernyataaan ini kemudian memunculkan pertanyaan yang pada gilirannya membawaNya memberi penjelasan yang salah satunya adalah bagian yang sedang kita telaah ini.
Dari segi kebudayaan, orang Yahudi sangat taat kepada Perjanjian Lama. Di antara halaman-halaman perjanjian lama terdapatlah nubuat mengenai Mesias, mengenai akhir zaman, dan pelepasan dari pembelengguan.  Orang Yahudi tahu akan hal tersebut dan mereka sedang dalam situasi menantikan hal itu terjadi.  Lalu datanglah Yesus dengan segala mukjizat dan Firman yang penuh kuasa.  Semestinya, mereka menganggap dia sebagai Sang Mesias itu.
8. Apakah yang dapat saya simpulkan dari bagian Alkitab ini?
Karena konteks dari bagian Alkitab yang ada menunjukkan bahwa mereka yang jahatlah yang akan dibawa, saya akan menyimpulkan bahwa orang yang akan dibawa dari ladang adalah bukan yang baik, tetapi orang yang jahat. Saya juga menyimpulkan bahwa orang jahat tersebut dibawa ke tempat peng-hakiman.
9. Apakah kesimpulan saya ini sesuai atau tidak dengan bagian-bagian lain Alkitab yang berhu-bungan dan pendapat orang lain yang telah mempelajari bagian Alkitab ini?
Saya telah mempresentasikan ayat-ayat lain yang kiranya berhubungan dengan bagian Alkitab yang kita bahas di atas. Bagaimanapun, tidak terdapat kesepakatan mengenai ayat tersebut dalam semua komentari yang pernah saya baca. Pada titik ini saya harus menyampaikan kesimpulan saya guna melihat apa kira-kira pendapat orang lain mengenai kesimpulan saya itu. Walaupun saya mempelajari Firman dan mendapatkan kesimpulan tidaklah otomatis berarti kesimpulan saya itu benar. Tetapi tidak pula berarti salah.
Dengan konsultasi dengan orang lain, mempelajari lagi kata-kata dalam ayat tersebut, dan mencari Allah dan penerangannya, saya hanya bisa berharap akan bisa sampai kepada kesimpulan terbaik yang mungkin dibuat atas bagian Alkitab tersebut.
10. Apakah yang telah saya pelajari dan harus saya terapkan dalam hidup saya?
Penafsiran Alkitab memiliki tujuan: Memahami Firman Allah dengan lebih akurat. Dengan pemahamanan yang lebih baik akan FirmanNya, kita dapat menerapkannya dengan lebih akurat dalam bidang-bidang yang disinggung oleh ayat atau bagian Alkitab tersebut. Dalam kasus ini, bagian Alkitab ini berhubungan dengan hal-hal masa yang akan datang dan mengenai penghakiman. Itu adalah informasi yang disam-paikan oleh Yesus yang Ia ingin kita ketahui. Aplikasi dari bagian Alkitab tersebut adalah Allah akan menjatuhkan hukuman atas ketidakbenaran pada akhir zaman.
Catatan kesimpulan:
Artikel ini hanyalah ilustrasi. Ini hanyalah dasar dan tidak mencakup keseluruhan poin-poin dalam penaf-siran Alkitab. Tetapi ini memberikan arah dan contoh mengenai bagaimana anda bisa mengaplikasikan-nya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, berdoalah. Baca FirmanNya. Lihatlah ke dalam FirmanNya semampu yang anda bisa dengan menggunakan sebanyak mungkin pemahaman dan kemampuan yang ada. Rendah hatilah dan ujilah segala sesuatu dengan Alkitab.
Satu hal lagi: setujukah anda dengan kesimpulan saya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar