Minggu, 11 Mei 2014

Belajar Memahami Ibadah

Resume Apa Arti Ibadah Kristen

Ibadah adalah bentuk ekspresi berupa tindakan yang dilakukan oleh seseorang, dalam konteks Kristen maka diperlukan definisi yang jelas mengenai bagaimana bentuk Ibadah Kristen ? Salah satu cara untuk mendefinisikan Ibadah Kristen yaitu dengan menggunakan pendekatan fenomenologis, metode ini dengan jelas akan menjelaskan apa yang biasanya akan dilakukan orang Kristen dalam beribadah. Selain itu pendekatan yang lain yaitu mencari definisi dari para teolog kristen tentang apa itu Ibadah Kristen. Sedangkan yang terakhir dapat dilakukan dengan memeriksa beberapa kata kunci yang sering muncul pada saat beribadah.


Fenomena Ibadah Kristen
Metode atau pendekatan fenomenologis ini membuka peluang bagi orang luar maupun dalam untuk dapat meneliti bentuk-bentuk ibadah Kristen yang sering dilakukan dengan salah satunya memperhatikan struktur-struktur ibadah yang sudah tersusun. Ibadah Kristen adalah bentuk kegiatan yang terstruktur dan berlandaskan pada pengaturan waktu, selain itu juga ada perhatian mengenai ruangan dan perlengkapan pendukung kegiatan ibadah.

Definisi-definisi ibadah Kristen

Cara terbaik untuk menangkap arti dari setiap istilah adalah dengan mengamati penggunaannya dari pada langsung memberikan definisi secara sederhana. Salah satu contoh adalah pengamatan dari Prof.Paul W.Hoon seorang Metodis yang menulis dalam bukunya The Integrity of Worship bahwa Ibadah harus dilihat secara fundamental Kristologis, ibadah Kristen terkait secara langsung pada sejarah penyelamatan, kehidupan ibadah adalah kehidupan liturgis. Menurut Hoon ibadah Kristen adalah penyataan diri Allah sendiri dalam Yesus Kristus dan tanggapan manusia terhadap-Nya. Kata kuncinya adalah “penyataan” dan “tanggapan”.

Peter Brunner seorang Lutheran dalam bukunya Worship in the name of Jesus dengan kata Gottesdienst atau ibadah memiliki pengertian pelayanan Allah kepada manusia dan sebaliknya pelayanan manusia kepada Allah. Luther menjelaskan bahwa tidak ada satu pun yang terjadi di dalamnya kecuali bahwa Tuhan kita yang pengasih itu sendiri berbicara kepada kita melalui firman-Nya yang kudus dan bahwa kita pada gilirannya berbicara kepadanya dalam bentuk doa dan nyanyian.

Sedangkan menurut Prof. Jean-Jacques von Allemen yang adalah seorang Reformed dalam bukunya Worship: Its theology anda practice menjelaskan bahwa ibadah Kristen adalah sebuah rekapitulasi (atau pengulangan dari apa yang telah dibuat Allah). Ibadah adalah pemulihan dan penegasan secara baru proses sejarah penyelamatan yang telah mencapai titik puncaknya dalam intervensi Kristus kedalam sejarah menusia dan melalui peringkasan serta penegasan yang selalu diulang ini Kristus melanjutkan karya penyelamatan-Nya melalui karya Roh Kudus. Ibadah adalah epifani (penampakan diri) gereja yang karena menyimpulkan sejarah keselamatan memapukan gereja untuk menjadi dirinya sendiri untuk menjadi sadar akan dirinya sendiri dan untuk mengakui apa yang sebenarnya esensial. Ibadah juga adalah bentuk  ancaman penghakiman dan pengharapan kepada dunia. Tiga kata kunci untuk pemahaman von Allmen adalah rekapitulasi, epifani dan penghakiman.

Dari tradisi Anglo-Katolik Evelyn Underhill dalam bukunya Worship mengekspresikan sejumlah konsep tentang ibadah adalah tanggapan ciptaan kepada Yang Abadi. Upacara merupakan ekspresi emosi keagamaan, Ibadah Kristen adalah tindakan supranatural yang melibatkan tanggapan khas terhadap pernyataan yang khas.

Dari pandangan Ortodoks Prof.George Florovsky menjelaskan bahwa Ibadah Kristen adalah jawaban manusia terhadap panggilan ilahi dari tindakan Allah yang penuh kuasa dan berpuncak melalui tindakan pendamaian dari Kristus. Menjadi orang Kristen dan menjalankan ibadah adalah dengan melakukan persekutuan, berada dalam suatu komunitas di dalam Gereja.

Teolog Ortodoks lainnya yakni Nikos A.Nissiotis menekankan kehadiran dan tindakan Allah Trinitas dalam ibadah. Ibadah adalah inisiatif pendamaian Allah dalam Kristus melalui Roh-Nya Oleh kekuatan Roh Kudus gereja dapat menawarkan ibadah yang memberi sukacita sebagai tindakan dari Allah Trinitas maupun ditujukan kepada Allah Trinitas. 

Dalam Roma Katolok ada konsep pemuliaan Allah dan pengudusan manusia konsep ibadah seperti ini memberikan gambaran bahwa Ibadah untuk adalah bentuk memuliakan Allah yang dilakukan oleh orang-orang kudus. Kedua konsep ini berjalan bersamaan dimana kemuliaan Allah dinyatakan ketika manusia memelihara kekudusan hidup, tidak ada suatupun yang mungkin membuat seseorang menjadi kudus selain dari keinginan untuk memuliakan Allah.

Bahasa yang digunakan orang-orang Kristen tentang ibadah

Ada beberapa kata kunci yang telah dipilih oleh komunitas Kristen yang dipakai ketika berbicara tentang ibadah. Terkadang kata tersebut bermakna sekuler tetapi kata ini dipakai sebagai ekspresi untuk ibadah. Beberapa kata yang perlu kita pahami adalah sebagai berikut:
  1. Gottesdienst: Pelayanan Allah dan pelayanan kita kepada Allah. Kata dienst tidak memiliki akar kata dalam bahasa Inggris, kata ini mengarah kepada bengkel-bengkel dan pompa bensin di Jerman, kata yang paling memadai adalah service atau pelayanan. Pelayanan adalah sesuatu yang dilakukan demi orang lain, untuk kepuasan orang lain. Gottesdienst merefleksikan suatu Allah yang telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba (Flp.2:7) dan pelayanan kita kepada Allah.
  2. Liturgy berasal dari bahasa Yunani leitourgia yang terdiri dari kata bekerja (ergon) dan umat atau rakyat (laos). Pekerjaan yang dilakukan rakyat demi kepentingan kota atau negara.
  3. Cult dalam bahasa Inggris lebih menyatakan hal yang aneh (tidak biasa) tetapi memiliki fungsi yang luhur dari bahasa Prancis le culte, Italia  il culto dan Latin colere adalah istilah agraris yang berarti menanam. Kata-kata ini memiliki istilah yang kaya jauh lebih kaya dari kata worship karena kata ini menunjukkan rasa bertanggung jawab baik sang petani maupun tanahnya atau ternaknya. Kalau petani tidak memberi makan ayam maka tidak akan ada telur, jika tidak menyiangi maka tidak akan ada hasil sayur mayur. Jadi ada hubungan timbal balik.
  4. Proskunein, yang memberikan konotasi fisik eksplisit yaitu merebahkan diri untuk menyembah dan bersujud (Why.5:14). Ini adalah penggambaran posisi tubuh yang nyata dari ibadah yang digambarkan lewat kata kerja.
  5. Thusia dan prosphora, Thusia memberikan gambaran tentang persembahan yang hidup (Rm.12:1), Prosphora adalah tindakan mempersembahkan korban.
  6. Threskeia, yang berarti pelayanan keagamaan atau ibadah (Kis.26:5, Kol.2;18 dan Yak.1:26)
  7. Sebein, orang-orang yang takut akan Allah yang beribadah (Kis.12:50, 16:14)
  8. Homologein, mempunyai sejumlah arti sebagai pengakuan dosa (1 Yoh.1:9).
Source:
James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), hal. 1-35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar