Jumat, 18 Oktober 2013

Defenisi Pendidikan Agama Kristen

Menurut pendapat Robert W. Pazmino, sebagaimana yang dikutip oleh Samuel Sidjabat, pendidikan Kristen merupakan :
usaha bersahaja dan sistematis, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap, keterampilan-keterampilan dan tingkah laku yang bersesuaian dengan iman Kristen; mengupayakan perubahan, pembaharuan dan reformasi pribadi-pribadi, kelompok bahkan struktur oleh kuasa Roh Kudus, sehingga peserta didik hidup sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan oleh Alkitab, terutama dalam Yesus Kristus.[1]
Sedangkan menurut Calvin sebagaimana dirumuskan oleh Robert R. Boehlke menyatakan bahwa PAK adalah: Pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak mereka dengan Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja, sehingga dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang bersinambung yang diejawantahkan semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan-tindakan kasih terhadap sesamanya.[2]
Menurut Luther tujuan pendidikan Agama Kristen ialah untuk melibatkan semua warga jemaat, khususnya yang muda, dalam rangka belajar teratur dan tertib agar semakin sadarakan dosa mereka serta bergembira dalam Firman Yesus Kristus yang memerdekakan mereka di samping memperlengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya pengalaman berdoa, Firman tertulis, Alkitab, dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesamanya bertanggung jawab dalam persekutuan Kristen, yaitu Gereja.[3]



[1] B. Samuel Sidjabat, Strategi Pendidikan Kristen, Suatu Tinjauan Teologis Filosofis, (Yogyakarta: Andi, 1999), hlm.10
[2] Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), hlm. 413
[3] Robert R. Boehlke, Ibid, hlm. 342

Tidak ada komentar:

Posting Komentar